Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jepang Buka Museum Peringatan Gempa Bumi dan Bencana Nuklir 2011 di Fukushima

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Abdul Haerah HR
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bencana nuklir, Rabu (23/9/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang membuka museum yang selama ini menjadi tempat untuk mengarsipkan barang-barang yang berkaitan dengan bencana nuklir.

Museum milik pemerintah ini membuka operasionalnya untuk memamerkan koleksi sisa bencana nuklir Fukushima 2011.

Museum tersebut dibuka di Kota Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang yang letak pastinya di bagian timur laut Jepang yang pernah menjadi lokasi bencana nuklir paling buruk di dunia.

Dibukanya kembali museum peringatan bencana nuklir itu menjadi salah satu langkah membantu melestarikan sejarah dan meneruskan pembelajarannya untuk generasi mendatang.

Pusat pengarsipan berada di Prefektur Fukushima, daerah yang ditetapkan sebagai zona terlarang karena memiliki tingkat radiasi tinggi terhitung sampai Maret 2020.

Pemerintah prefektur mengumpulkan sekitar 240.000 item bahan terkait bencana dan memilih sekitar 170 item untuk dipajang di museum.

Foto-foto Museum Cokelat Terbesar di Dunia, Ada Air Mancur Lindor Raksasa

Ilustrasi bencana nuklir (Flickr/Dennis van Dijk)

Dilansir dari Japantimes.co.jp, video yang menampilkan adegan kehancuran dan cerita dari mereka yang mengalami bencana juga ditampilkan di museum.

Dilaporkan dalam Bangkokpost.com, pembukaan museum yang dikelola oleh prefektur ini rencananya dilakukan pada musim panas tahun ini.

Tapi karena adanya pandemi Covid-19, pembukaan itu harus ditunda hingga beberapa waktu kemudian.

Pada pembukaan yang berlangsung Minggu (20/9/2020), sekira 1.050 pengunjung yang langsung bertolak ke sana.

Direktur Museum, Noboru Takamura mengatakan ketika upacara pembukaan, "Sudah sembilan setengah tahun sejak bencana itu terjadi. Kami ingin pengunjung bisa melihat bagaimana Fukushima telah pulih dari bencana nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Museum tiga lantai ini terdiri dari enam bagian.

Mulai dari ruang teater dengan layar besar yang difungsikan untuk memperkenalkan kehidupan penduduk setempat sebelum gempa bumi, tsunami dan bencana nuklir pada 11 Maret 2011.

Lalu ditunjukkan juga bagaimana penduduk dievakuasi dan upaya menonaktivkan reaktor yang tertimpa bencana, serta membangun kembali daerah yang terkena dampak bencana nuklir.

Ilustrasi bencana nuklir (Flickr/Jonnie Lace)

Museum peringatan bencana nuklir ini memiliki luas lantai yang totalnya capai 5.300 meter persegi.

Halaman
12