TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor anjing jenis German Shepherd di China dipaksa pemiliknya untuk memakan semangkuk camilan dengan cabai merah.
Kejadian tersebut bahkan disiarkan secara langsung di media sosial dengan tema pesta makanan hewan.
Diketahui, tren video tersebut muncul di China setelah pemerintah menindak orang-orang yang melakukan acara makan online sebagai bentuk kampanye nasional negara tersebut dalam mengurangi limbah makanan, dilansir dari laman Daily Mail.
Sebelum Presiden Xi meluncurkan kampanye 'Operasi Piring Kosong' untuk melawan limbah makanan pada Agustus lalu.
• Demi sang Kekasih, Pria Ini Nekat Bohongi Istrinya dan Mengaku Terinfeksi Covid-19
Pengguna media sosial China sangat menikmati tontonan video 'Chibo', atau Mukbang, fenomena online yang populer berasal dari Korea Selatan.
Kemudian, diterjemahkan secara luas sebagai 'siaran makan', suatu aktivitas orang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan dalam siaran langsung disertai interaksi dengan pemirsa mereka.
Namun, China sejak Agustus melarang orang-orang membagikan jenis konten tersebut.
Yang kemudian justru mendorong pemilik hewan peliharaan untuk memanfaatkan situasi dengan membagikan video hewan yang makan makanan dan camilan yang tidak biasa secara berlebihan.
Suatu rekaman mengerikan menunjukkan seekor anjing jenis german shepherd dipaksa pemiliknya untuk makan hidangan pedas bernama La Zi Ji, atau Chongqing Chilli Chicken, hidangan daerah yang terkenal dengan rasa yang sangat pedas, di depan kamera.
Anjing tersebut mengundang iba ketika dari sudut matanya terlihat meneteskan air mata, seperti sedang menangis, ketika sedang mengunyah makanan sangat pedas itu.
Pemilik anjing itu menulis di unggahan video tersebut, 'Dia sangat menikmatinya'.
Ada video dari orang yang berbeda menunjukkan 2 anjing dipaksa makan 38 jenis camilan dan minuman manusia secara bersamaan sebagai 'food challenge'.
Selain itu, ada juga pemilik anjing husky yang memaksanya memakan permen dengan menjejalkan permen ke tenggorokan sambil mencengkeram mulut hewan peliharaan itu agar tetap tertutup.
Konten semacam itu telah menarik ratusan ribu tanda suka di platform berbagi video China, seperti Douyin dan Kuaishou.
Meskipun sebagian besar hewan yang ditampilkan dalam jenis video ini tidak tampak "bahagia" seperti yang diklaim pemiliknya, kata laporan.
Baca tanpa iklan