Bahkan, soba menjadi salah satu kuliner khas Edo, lo.
Pada zaman Edo, orang-orang membeli dan makan soba di kedai kecil atau pedagang keliling yang memanggul gerobak di malam hari.
Meskipun dapat ditemukan di restoran, warga Jepang tetap menganggap soba sebagai street food.
Yoshinori mengungkapkan bahwa pada masa itu, sebenarnya makan dengan berisik juga dianggap tidak sopan.
Namun, karena soba adalah street food untuk rakyat, orang-orang tidak terlalu memedulikan table manners alias tata krama di meja makan.
Selain itu, kedai street food pada dasarnya adalah tempat orang datang dan makan dengan cepat, bahkan ada orang yang makan sambil berdiri.
Biasanya, orang-orang mampir di kedai setelah pulang dari bekerja atau sebelum menuju suatu tempat sehingga menyeruput mi bukan masalah.
Itulah awal mula kebiasaan menyeruput mi oleh orang Jepang.
Bermula dari kedai soba, lalu menyebar ke seluruh penjuru Jepang dan berlangsung sampa masa sekarang ini.
Saat ini, tidak hanya soba saja yang disantap dengan cara diseruput, ramen dan aneka jenis mi khas Jepang lainnya juga disantap dengan cara yang sama.
Menurut Yoshinori, itu adalah cara orang Jepang makan mi.
Lalu, apakah kita juga harus makan mi dengan cara tersebut saat sedang berada di Jepang?
• Tolak Pakai Masker, Dua Penumpang Dalam Penerbangan Jepang Ini Diturunkan dari Pesawat
• Harga Tiket Masuk Kalinampu Natural Park, Destinasi Wisata Selfie ala Jepang di Bantul
• Maskapai Penerbangan Jepang Tinggalkan Penumpang di Pulau Sepi Penduduk karena Tolak Pakai Masker
• Rayakan Hallowen di Tengah Pandemi Covid-19, Taman Hiburan Jepang Ciptakan Toilet Berhantu
• Jepang Sediakan Wisata Sewa Gunung untuk Liburan Antimainstream
Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Orang Jepang Sering Menyeruput Mi sampai Berbunyi Nyaring, Ternyata Ada Alasan Tertentu di Baliknya
Baca tanpa iklan