TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Adat Penglipuran Bali kembali ditutup untuk wisatawan mulai kemarin, Rabu (16/9/2020).
Sebelumnya, tempat wisata ini sempat dibuka secara terbatas selama hampir dua pekan.
Kini obyek wisata Desa Penglipuran Bali kembali ditutup untuk umum.
Penutupan tersebut dilandasi adanya surat edaran bersama antara PHDI Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Bali.
• Tips Liburan di Bali Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan
Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat menjelaskan sebenarnya Penglipuran belum dibuka secara umum.
Namun terhitung mulai tanggal 2 September lalu, pihak desa memberi kebijaksanaan pada para wisatawan untuk berkunjung secara terbatas.
Hal ini mengingat pariwisata di Bali secara umum sudah mulai dibuka.
"Tapi mulai kemarin (15/9/2020), karena ini pada 14 September ada edaran dari PHDI dengan Majelis Desa Adat, akhirnya (Penglipuran) ditutup penuh. Walaupun dia (wisatawan) datang, kami mohon dengan hormat tidak memasuki wilayah Penglipuran," jelasnya Rabu (16/9/2020).
Lanjut Supat, sejatinya pada surat edaran tersebut tidak mengisyaratkan tentang penutupan pariwisata.
Surat edaran itu lebih mengatur tentang pembatasan kegiatan upacara panca yadnya atau ritual.
Namun demikian, masyarakat di Desa Adat menyikapi hingga penutupan pariwisata.
"Keputusan ini berlaku sampai waktu yang belum ditentukan. Kami juga melihat situasi dan kondisi, kalau memang perkembangan Covid-19 sudah landai, baru kami buka," ucapnya.
Supat tidak menampik jika pada momen hari raya ini kunjungan wisatawan mengalami peningkatan.
Namun dengan situasi pandemi ini, pihaknya terpaksa menutup objek wisata Penglipuran karena berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Tentang Desa Adat Penglipuran