Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tips Liburan di Bali Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di kawasan Banjar Jambe, Desa Kerobokan, Kuta Utara, mulai memasang penjor menjelang Galungan, Selasa (25/12/2018).

TRIBUNTRAVEL.COM - Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Jika berada di Bali, ini adalah momen tepat untuk memotret perayaan besar umat Hindu.

Para umat Hindu memenuhi pura-pura di sekitar rumah mereka.

Jalanan di Bali akan penuh deretan penjor, bambu dengan hiasan janur.

Gadis berkebaya warna-warni turun ke jalan.

Sesajen tersebar, berisi aneka bunga dan buah.

Ditambah tabuhan dinamis gamelan baleganjur, benar-benar suasana asli Pulau Dewata.

Umat Hindu melaksanakan persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Rabu (26/12/2018). Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan kebenaran (dharma) atas kejahatan (adharma) yang dirayakan setiap enam bulan sekali dengan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ada beberapa tempat melihat upacara khas Galungan.

Di Pura Petilan, Desa Kesiman, Denpasar, bisa melihat upacara Pengerebongan yang menghadirkan tradisi ngurek.

Ini adalah tradisi semacam debus, dengan cara menusuk diri dengan keris saat berada dalam kondisi trance.

Di Desa Timrah, Kabupaten Klungkung, terdapat tradisi Perang Jempana.

Jempana atau tandu yang membawa usungan sesajen dan simbol dari dewata diarak ke pura untuk didoakan.

Keseruan terjadi di jalanan, ketika para pengarak jempana saling beradu.

Mereka larut dalam suasana trance dengan iringan gamelan yang mengentak.

LIHAT JUGA:

Halaman
123