TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan jarak jauh mungkin bisa menjadi pengalaman buruk bagi seseorang.
Seperti yang dialami oleh seorang pramugari dan penumpang ini.
Bukan karena kondisi pesawat atau cuaca buruk, mereka mendapatkan pengalaman tidak mengenakan dari salah satu penumpang.
Diketahui, seorang mahasiswa psikologi di Adelaide, Australia, melakukan pelecehan kepada pramugari dan penumpang lainnya di dalam penerbangan jarak jauh.
• Adu Mulut dengan Pramugari dan Ucapkan Kalimat Berbau Rasial, Penumpang Diturunkan dari Pesawat
Dilansir dari laman news.com.au, Rabu (16/9/2020), mahasiswa bernama Dominic Kojima Matthews (26) menggunakan modus fobia terbang dalam melancarkan aksinya.
Karena aksinya ini, Matthews ditangkap dan mendapat hukuman atas perbuatannya.
Ia melakukan pelecehan dalam perjalanan dari Dallas, Amerika Serikat, menuju Sydney, Australia, menggunakan maskapai Qantas selama 17 jam pada bulan Februari lalu.
Menurut laporan Pengadilan Magistrat Adelaide, Matthews diketahui telah meminum alkohol dan obat penenang selama penerbangan.
Seorang jaksa federal mengatakan, bahwa Matthews g penumpang lain dan melecehkan seorang pramugari.
Ia juga enggan mengikuti arahan untuk kembali ke kursinya dan diam saat sabuk pengaman menyala.
Di akhir penerbangan, pihak kepolisian menangkap Matthews dan mewawancarainya.
"Awak penerbangan memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan semua penumpang dan perilaku seperti ini menghalangi kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya," kata jaksa di pengadilan.
“Yang menjadi perhatian khusus adalah pernyataan mengancam yang dibuat terhadap satu penumpang,” imbuhnya
Matthews, dari Cumberland Park, mengaku bersalah atas perilaku ofensif dan tidak teratur di pesawat.
Pengacara Matthews, Michael Dickson, meminta Hakim Simon Smart untuk tidak mencatat hukuman terhadap kliennya.
Baca tanpa iklan