Stakeholder yang dimaksud adalah Otoritas Bandara, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, maskapai, TNI/Polri, Balai Karantina, Kantor Imigrasi, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 dan lainnya.

"(Tujuannya) adalah Bandara Soekarno-Hatta dapat tetap beroperasi sebagai pintu gerbang utama negara dan tetap menjaga konektivitas di Tanah Air meski kita kini tengah menghadapi tantangan berat dari pandemi COVID-19,” tutur Awaluddin, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Menurut Awaluddin, komitmen menjalankan protokol ketat yang didukung dengan berbagai inovasi berbasis teknologi menjadi salah satu kunci bagi AP II agar bandara Soetta dapat selalu mengedepankan aspek kesehatan dan keamanan di tengah pandemi.

Co-Founder and CEO Safe Travel Barometer, Virendra Jain mengatakan, bandara memiliki peran penting dalam membuat penumpang mudah beradaptasi di masa new normal.

“Mereka (bandara) adalah lini terdepan pertahanan untuk memastikan keamanan dan mengurangi kekhawatiran dalam perjalanan,” ungkap Jain.

Menurut Jain, bandara harus mengimplementasikan beragam inisiatif untuk memastikan keamanan dan kenyamanan traveler serta kru pesawat selain guna mengurangi potensi penyebaran Covid-19.

• Kesalahan Umum yang Bisa Sebabkan Hilangnya Koper saat Transit di Bandara

• Inilah Bandara Teraman Selama Pandemi Covid-19, Dapat Peringkat 5 dari Skytrax

• Penerbangan di Bandara YIA Tak Terpengaruh PSBB Jakarta

• Pasangan Ini Akhirnya Menikah di Bandara Setelah Ditunda Beberapa Kali

• Kurangi Beban Biaya Perjalanan Udara, Layanan Rapid Test 8 Bandara Ini Turun jadi Rp 85 Ribu