Sejumlah gazebo dan tempat bersantai terus diperbanyak.
Sajian kuliner juga ditambah, dari 25 jenis menjadi 31 jenis menu utama.
Mulai dari sego wader, sego lele, sego welut, sego wiwit, sego mentel, geblek, hingga dawet batok, dan seruni.
Harga untuk kuliner tersebut juga terjangkau. “Mulai dari Rp3.000 sampai paling mahal Rp17.000,” katanya.
Istimewa, seluruh kuliner yang dijual disajikan hampir tak menggunakan plastik sekali pakai.
Aturan ini diterapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Titik menambahkan, Kebon Empring sebelum dikelola menjadi destinasi, dulunya adalah tempat yang banyak sampah, terutama sampah plastik.
“Kita benar-benar ingin mengurangi itu. Kita ingin alam di sini terawatt dengan baik, tanpa plastik,” ujarnya. (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)
• Menikmati Sunset di Bendung Tegal, Tempat Wisata di Bantul untuk Liburan Akhir Pekan
• Taman Jati Larangan, Wisata Baru di Bantul dengan Suasana Layaknya Desa Terpencil yang Sejuk
• Menikmati Sunset di Bendung Tegal, Tempat Wisata di Bantul untuk Liburan Akhir Pekan
• 5 Tempat Wisata di Dlingo Bantul, Lokasi Syuting Film Tilik
• Mengintip Keindahan Kabupaten Bantul, Lokasi Syuting Film Tilik yang Lagi Trending di Twitter
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunjogjatravel.com dengan judul Pasar Kebon Empring di Bantul Kembali Menggeliat