TRIBUNTRAVEL.COM - Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta yang terletak dekat dengan 0 kilometer Kota Yogya atau di ujung selatan Jalan Malioboro pernah menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia selama bertahun-tahun.
Bangunan yang berseberangan dengan Benteng Vredeburg tersebut memiliki luas 43.585 meter persegi.
Mulanya, Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta merupakan kediaman resmi residen Belanda ke-18 bernama Anthonie Hendriks Smissaert di Yogyakarta.
Bangunan tersebut dirancang oleh arsitek A Payen denga gaya bangunan arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan iklim tropis.
Meskipun bangunan ini terletak di deretan kawasan wisata Malioboro, namun masih belum banyak yang mengetahui dan mengenalnya.
• Cara Mengunjungi Istana Merdeka untuk Masyarakat Umum, Ini Aturan dan Persyaratannya
Nah, untuk itu TribunTravel memberikan informasi seputar fakta unik di balik bangunan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta unik Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
1. Pusat Pemerintahan Presiden Republik Indonesia (1946)
Sejarah Revolusi Indonesia pernah terjadi di Gedung Agung sekitar tahun 1946 hingga 1949.
Pada tanggal 4 Januari 1946 Presiden Soekarno, Mohammad Hatta beserta keluarganya dijemput diam-diam dari Jakarta dan dibawa ke Yogyakarta.
Selanjutnya pada tanggal 6 Januari 1946, Yogyakarta resmi menjadi Ibu Kota baru Republik Indonesia dan Gedung Agung menjadi Istana Kepresidenan.
TONTON JUGA:
2. Tempat Lahir Megawati Soekarnoputri
Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari Presiden Soekarno yang saat itu sedang hamil tua, melahirkan Megawati Soekarnoputri pada Januari 1947 di Gedung Agung Yogyakarta.
3. Memiliki Arsitektur Unik
Baca tanpa iklan