Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bubur Suro, Makanan Khas Tahun Baru Islam yang Tiap Lauknya Mengandung Makna

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur Suro

TRIBUNTRAVEL.COM - Hidangan yang identik dengan Tahun Baru Islam adalah bubur suro.

Masyarakat Jawa khususnya, menghadirkan bubur suran atau bubur suro pada malam menjelang datangnya 1 Suro.

Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa yakni bulan Sura atau Suro.

Satu Suro ini bertepatan pula dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah atau Tahun Baru Islam.

Dalam konsep Jawa, hari esok dianggap datang setelah lewat pukul empat petang.

Maka dari itu bubur suro disajikan pada malam menjelang datangnya 1 Suro.

Bubur suro sebagai uba rampe

Tanggal 1 suro diperingati oleh masyarakat Jawa dengan cara yang khas dan telah dilaksanakan secara turun temurun selama berabad-abad.

Termasuk lewat elemen kuliner yang khas sebagai lambang perayaan tersebut.

Bubur suro menjadi lambang untuk perayaan Tahun Baru Islam, dan karenanya harus dibaca, dilihat, dan ditafsirkan sebagai alat (uba rampe dalam bahasa Jawa) untuk memaknai 1 Suro atau Tahun Baru yang akan datang.

Bubur beras dan kelengkapannya

Bubur Suro (kompasiana.com)

Bubur suro punya rasa gurih dengan nuansa pedas yang tipis. Biasanya dibuat dari beras, santan, garam, jahe, dan sereh.

Selain itu, bubur suro juga biasa disajikan dengan lauk berupa opor ayam dan sambal goreng labu siam berkuah encer dan pedas.

Di atas bubur ditaburi serpihan jeruk bali dan bulir-bulir buah delima.

Ada pula tujuh jenis kacang yakni: kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor. Sebagian kacang ada yang digoreng, dan ada yang direbus.

Halaman
123