Penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan bahwa ikan arapaima telah punah di beberapa bagian lembah Amazon karena penangkapan yang berlebihan.
Ancaman yang dihadapi arapaima tersebut menggugah pemerintah dan masyarakat setempat, seperti warga desa Rewa di Guyana, untuk aktif melindungi satwa tersebut.
“Selama bertahun-tahun mereka menangkap ikan arapaima secara berlebihan untuk mendapatkan penghasilan.
Mereka mulai melihat semakin sedikit arapaima dan menyadari bahwa mereka mengancam sumber daya alam Arapaima, ”kata ahli biologi konservasi Lesley de Souza, merujuk pada upaya konservasi desa Rewa.
“Setelah berjanji untuk tidak lagi memanen arapaima, mereka saat ini memiliki kepadatan arapaima tertinggi di Guyana.”
Arapaima, katanya, telah menjadi “simbol kebanggaan besar” bagi banyak penduduk setempat, yang kini bekerja dengan peneliti untuk melindungi ikan.
Karena pendekatan yang berubah ini, arapaima masih tumbuh subur di daerah aliran sungai di mana peraturan ketat telah membantu memperlambat penurunannya.
Peneliti telah bekerja sama dengan penduduk setempat untuk memberi tag pada ikan raksasa tersebut agar rute migrasi mereka dapat dipelajari.
Bekerja dengan komunitas Pribumi juga bermanfaat bagi para peneliti yang mencoba mempelajari lebih lanjut tentang biologi dan perilaku ikan misterius tersebut.
Siapa yang lebih baik untuk dipelajari selain orang-orang yang telah hidup berdampingan dengan arapaima selama ribuan tahun?
“Bekerja sama dengan komunitas Pribumi, saya telah mendengar banyak cerita anekdot tentang perilaku arapaima yang tidak berdokumen,” kata de Souza. “Ini tentunya merupakan celah yang perlu kita isi dalam penelitian arapaima.”
• 5 Perairan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Sembarangan Berenang di Sungai Amazon
• Bukan Anakonda, Ini Pemangsa Terbesar di Sungai Amazon
• 6 Fakta Unik Nepal, Dijuluki The Amazon of Asia hingga jadi Surganya Pecinta Olahraga Ekstrem
• Menyusuri Sungai Maron di Pacitan, Sungai Amazonnya Indonesia
• 7 Fakta Unik Nepal, Negara Berjuluk The Amazon of Asia yang Tak Pernah Disinggahi Penjajah
Ambar Purwaningrum/TribunTravel