Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Alasan Maskapai Penerbangan Komersial Tidak Menyediakan Parasut di Pesawat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari dan penumpang pesawat

Sekarang, bayangkan menambahkan satu parasut per penumpang.

Dengan mudah akan menambah berat keseluruhan sebesar 6.000 hingga 8.000 pound.

Selain itu, parasut dan persnelingnya sendiri cukup mahal, dan membuat ruang bagi mereka akan membutuhkan lebih banyak uang.

Tentu saja, maskapai tidak akan mau membayarnya.

Mereka akan memasukkan biaya tambahan ke harga tiket penerbangan yang sudah lebih mahal daripada bentuk transportasi umum lainnya.

5. Sebagian besar kecelakaan terjadi saat lepas landas dan mendarat, bukan di udara.

Ilustrasi pesawat yang landing di Bandara Cristiano Ronaldo. (Instagram/cfilipem)

Secara statistik, sebagian besar kecelakaan pesawat terjadi pada saat lepas landas dan mendarat.

Bahkan, dari 2003 hingga 2012, hanya 9% dari semua kecelakaan pesawat yang fatal terjadi ketika pesawat terbang di ketinggian.

Apalagi salah satu kecelakaan itu terjadi karena badai petir.

Parasut tidak berguna selama lepas landas dan mendarat, tetapi bisa lebih berbahaya jika parasut keluar dari pesawat saat terjadi badai.

Bahkan penerjun payung terlatih tidak akan mencobanya.

Secara keseluruhan, memiliki parasut di dalam penerbangan komersial mungkin terdengar seperti ide yang bagus pada awalnya.

Namun kenyataannya tidak semudah yang kamu bayangkan.

 

Jangan Panik, Ini Alasan Lampu Kabin Redup saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Sriwijaya Air Beri Diskon hingga Rp 150.000, Ini Syaratnya

Rayakan HUT ke-75 RI, Suara Bung Karno Bacakan Naskah Proklamasi Terdengar di Monas

10 Panduan Pertama Kali Naik Pesawat, Wajib Tahu Agar Tidak Bingung

TribunTravel/Ambar Purwaningrum