TRIBUNTRAVEL.COM - Sering disantap sebagai sarapan, makan siang hingga makan malam, nasi goreng menjadi kuliner yang tidak bisa dipisahkan dari rakyat Indoneisa.
Bahkan nasi goreng digadang sebagai menu sahur yang disantap para tokoh perumus naskah proklamasi pada dini hari 9 Ramadhan 1364, tepat 75 tahun yang lalu.
Rupanya nasi goreng sendiri sudah diperkenalkan di di Indonesia sejak sekitar abad ke-10 yang dipengaruhi budaya Tionghoa.
Sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman, menjelaskan sejarah nasi goreng.
Dikenalkan oleh orang China
Ditarik jauh lebih ke belakang, sajian nasi goreng ini sudah ada sejak lama di Indoneisa.
Menurut keberadaan nasi goreng di Indonesia tak lepas dari pengaruh budaya Tionghoa yang dibawa orang China saat bermigrsi ke Indonesia.
“Asal-usul nasi goreng ini dari Tiongkok. Di negeri asalnya mereka (orang China) tidak menyukai makan-makanan yang sudah dingin sehingga mereka sering memasak dan menghangatkan lagi,” ujar sejarawan sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran itu kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2020).
Nasi yang sudah dingin akan digoreng kembali dengan bumbu-bumbu sederhana sehingga jadilah nasi goreng dan makanan yang hangat kembali.
Makanan ini akhirnya dibawa masyarakat Tiongkok yang bermigrasi ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indoneisa.
Berbaur dengan budaya kuliner Indonesia
“Yang kita kenal sekarang ada beragam banyak macam nasi goreng yang disesuaikan dengan bumbu dan bahan di setiap daerah,” papar Fadly.
Hal tersebut yang menjadi alasan kenapa di Indonesia tidak hanya ada satu jenis nasi goreng.
Di Indonesia ada nasi goreng cakalang, nasi goreng kambing yang sering ditemui di Jakarta, nasi goreng petai, nasi goreng mawut, nasi goreng teri, dan masih banyak lagi.
“Jadi disesuaikan dengan budaya kuliner masyarakat setempat, bahkan sudah tidak lagi identik dengan cita rasa otentik Tionghoa, karena sudah diadaptasi oleh masyarakat lokal,” jelas Fadly.
Tak hanya dari China, nasi goreng bisa jadi budaya kuliner hasil resapan dari makanan Timur Tengah yaitu nasi pilaf.
Mengingat Indonesia sempat menjadi pusat perdagangan dan pertemuan banyak kebudayaan asing seperti Arab, China, dan India.
Masyarakat Tionghoa kenalkan kuliner lain
Kemungkinan seiring dengan momentum itu masyarakat Tionghoa mulai mengenalkan nasi goreng kepada masyarakat Indonesia.
Selain nasi goreng, masyarakat Tionghoa juga mengenalkan kuliner lain. Di antaranya mi, tahu, dan tauco.
Malam penyusunan naskah proklamasi
Kala itu 16 Agustus dini hari, ruang makan Laksamana Maeda menjadi saksi bisu peristiwa dirumuskannya naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M Hatta, dan Achmad Soebardjo.
Proses penyusunan naskah ini juga disaksikan golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah.
Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.
Ketika itu, 16 Agustus 1945, bertepatan dengan 8 Ramadhan 1364 Hijriah atau dalam suasana bulan suci penuh berkah.
Para tokoh yang hadir itu sedang menunaikan ibadah puasa.
Setelah semalaman berembuk, akhirnya pada dini hari 9 Ramadhan 1364, tepat 76 tahun lalu dalam perhitungan Hijriah, teks itu selesai dan segera diketik.
Dalam buku Sekitar Proklamasi (1981) Bung Hatta mengatakan bahwa dirinya sempat diberi makan sahur di kediaman Laksana Maeda.
"Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saya masih dapat makan sahur di rumah Admiral Maeda," kenang Hatta.
Makanan itu telah disiapkan oleh Satsuki Mishina, selaku asisten rumah tangga Maeda. Dia membuat dan menyiapkan nasi goreng, telur, dan ikan sarden.
Setelah selesai masak, jamuan segera dihidangkan kepada para tokoh perumus proklamasi.
Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo menyantap makan sahur, sedangkan Sayuti Melik menyelesaikan tugasnya untuk mengetik naskah proklamasi.
• 5 Nasi Goreng Babat Enak di Semarang, Cicipi Nasi Goreng Babat Pak Karmin
• 4 Tips Masak Nasi Goreng yang Enak, Tidak Lengket dan Menggumpal saat Dimasak
• Gudeg Koyor, Nasi Goreng Babat, dan 5 Kuliner Malam di Semarang
• 7 Warung Nasi Goreng di Jakarta Terkenal Enak dan Legendaris, Pas Buat Menu Makan Malam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Nasi Goreng, Menu Sahur saat Penyusunan Naskah Proklamasi"