Beberapa tokoh pejuang Indonesia yang sempat ditahan di penjara bawah tanah Museum Fatahillah adalah Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien.
Ada pula kisah Pieter Erberveld, pemberontak yang dihukum mati di halaman selatan Benteng Batavia dengan cara yang kejam.
Kedua tangan dan kaki Erberveld serta rekan-rekannya, diikat pada tali tambang.
Keempat ujung tali tambang kemudian diikatkan pada kuda-kuda pilihan yang sangat kuat.
Kemudian, kuda-kuda tersebut dilecut hingga berlari ke arah-arah yang berlawanan.
Badan Elberverd dan rekan-rekannya pun terkoyak.
Peristiwa tersebut tercatat di Monumen Pecah Kulit yang berada di halaman belakang Museum Sejarah Jakarta.
Terlepas dari sisi gelap Museum Fatahillah, kini tempat ini menjadi satu destinasi wisata favorit di Kota Tua yang ramai dikunjungi wisatawan.
• 8 Museum Unik di Indonesia, dari Museum Nyamuk hingga Museum Tsunami
• Melihat Bekas Rumah Laksamana Maeda yang Kini Menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi
• Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional saat New Normal, Ini Ketentuannya
• Sejarah Museum Nasional, Terbesar di Asia Tenggara dengan Koleksi Mencapai 141.000
• Melihat Sejarah Museum Sumpah Pemuda yang Sempat Dijadikan Toko Bunga
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan