Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Singapura, Siap-siap Dipasangi Alat yang Dilengkapi Bluetooth dan GPS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Singapura

TRIBUNTRAVEL.COM - Berencana liburan ke Singapura dalam waktu dekat?

Siap-siap dipasangi sebuah alat pantau elektrik saat masuk ke negara tersebut.

Dilansir TribunTravel dari Travel+Leisure, Singapura mewajibkan semua turis yang masuk untuk melakukan karantina di rumah dengan perangkat pemantauan elektronik mulai hari ini, Selasa (11/8/2020).

Perangkat tersebut menggunakan Bluetooth dan sinyal GPS untuk melacak wisatawan, tetapi tidak merekam suara atau video, kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Semua turis berusia di atas 12 tahun, termasuk penduduk Singapura yang kembali dari luar negeri, harus memakai alat tersebut.

Wisata Belanja Orchard Road Singapura Masih Sepi Akibat Pandemi Covid-19

Singapura (Pexels.com/Robert Stokoe)

Perangkat pemantauan elektronik itu nantinya bisa diambil turis setelah menyelesaikan imigrasi.

Turis diharuskan mengaktifkan monitor begitu tiba di lokasi karantina dan untuk mengetahui pesan dan pemberitahuan yang dikirim oleh pemerintah.

Pihak berwenang akan menerima alaram peringatan saat ada turis yang meninggalkan lokasi karantina atau merusak perangkat mereka.

Dengan memakai alat ini, turis akan terdeteksi di manapun berada.

Sehingga turis tidak bisa meninggalkan tempat di mana ia dikarantina.

Pemerintah Singapura mengatakan, tidak akan menyimpan informasi pribadi dan data yang dikirimkan oleh perangkat.

Ilustrasi (tnp.sg)

Cara ini mirip yang dilakukan pemerintah Hong Kong dan Korea Selatan yang mewajibkan orang-orang untuk memakai gelang yang dapat melacak wisatawan.

Sejauh ini Singapura telah melaporkan lebih dari 54.000 kasus Covid-19 dengan 27 kasus kematian.

Singapura sebelumnya menempatkan turis yang datang di hotel-hotel mewah, menyediakan fasilitas seperti pengiriman makanan, laundry gratis, dan pemandangan laut, menurut Reuters.

Pemerintah Singapura menanggung biayanya, memungkinkan hotel untuk menghasilkan pendapatan selama pandemi.

Halaman
12