TRIBUNTRAVEL.COM - Di Jakarta, ada salah satu tempat makan Sroto tertua sejak tahun 1985 bernama Sroto Banyumas Eling-eling.
Tempatnya di Jalan Lapangan Roos, Tebet, Jakarta Selatan.
Saat ini, tempatnya ada satu lagi tak jauh dari Jalan Lapangan Roos, yaitu di Jalan Tebet Utara I.
Kata pemiliknya, Sukimin (77), biasanya kalau pengunjung sedang ramai diarahkan ke tempat makan yang kedua begitu pun sebaliknya.
TONTON JUGA
Kacang tanah yang ditumbuk itu membuat rasanya khas. Sekali sesapan terasa gurih di lidah.
Dalam semangkuk sroto, terdiri dari daging atau ayam, potongan tauge, daun bawang, dan taburan kacang tanah.
Bila topping di dalamnya dirasa kurang, anda bisa pesan sroto komplit atau istimewa.
Sroto komplit berisi ati, ampela, ayam dan daging sedangkan sroto istimewa hampir sama hanya tidak menggunakan daging.
Menariknya, ada satu kemiripan Sroto dengan soto Padang khas tanah minang. Sama-sama ditaburi kerupuk merah.
"Kerupuk merah itu khas sroto banyumas. Mirip seperti Soto Padang, tapi dagingnya digoreng kering. Kalau sroto dagingnya kita rebus," ungkap Sukimin kepada TribunJakarta.com pada Kamis (6/8/2020).
Selain itu, sroto Banyumas berbeda dengan sroto Purwokerto. Sroto yang terakhir menggunakan sohun.
Selepas menyesap sroto, rasanya tidak lengkap bila tidak menyantap sajian khas Banyumas lainnya yaitu tempe mendoan.
Tempe mendoan di sroto Eling-eling juga sangat direkomendasikan untuk dipesan. Menyantap sroto disambi makan mendoan nikmat juga.
Ketika saya mencicipinya mendoannya memang terasa enak. Ada perpaduan antara empuk tempe dan garing tepung yang digoreng sebentar di dalam kuah minyak panas.