"Jangan setengah-setengah, kalau yakin benar barang ini bisa menjadi berkah. Seperti mendapatkan keselamatan, kelancaran rezeki, sehat, dan umur panjang. Ini yang ngasih tadi keponakan sinuhun," tuturnya.
Meskipun telah mendapatkan kinang, ia sejatinya ingin sekali mendapatkan kotoran kebo bule keturunan Kyai Slamet itu.
Kotoran kebo bule diyakini memiliki tuah yang kuat.
"Apalagi kalau bisa dapat telek (kotoran kerbau). Kalau dapat, teleknya itu langsung dijemur biar kering, setelah itu disimpan. Nanti telek itu dibungkus kain mori," jelasnya.
Kirab kebo bule merupakan cucuk lampah atau pembuka kirab pusaka Malam Satu Suro.
Begitu kerbau berlalu, iringan pusaka pun keluar.
Barisan paling depan merupakan pusaka utama yang dibawa oleh para sentana dan abdi dalem.
Belasan pusaka yang dibawa para sentana dan abdi dalem itu dibungkus dengan kain berwana hitam lengkap dengan hiasan bunga melati.
Rute kirab pusaka itu diawali dari Keraton Kasunanan Surakarta menyusuri jalan-jalan utama kota Solo.
Pelaksanaan kirab Malam Satu Sura dilakukan berdasar penghitungan kalender Sinuhun Sultan Agung yang merupakan gabungan kalender Hijriah dan Saka.
• Mengenal Manten Sapi, Tradisi Unik Jelang Hari Raya Idul Adha di Pasuruan Jawa Timur
• Fakta Kelam di Balik Tradisi Panjat Pinang, Lomba Wajib di Perayaan Kemerdekaan Indonesia
• Fakta Tentang Tahun Baru Islam, Sistem Penanggalan Hingga Perayaan 1 Muharram di Berbagai Negara
• Resep Mudah Membuat Bubur Suro, Sajian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H
• Selain Indonesia, Ada 4 Negara Lain yang Punya Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam