Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Daisugi, Teknik Kuno Menanam Pohon di Jepang Tanpa Menggunakan Tanah dan Lahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teknik kehutanan kuno daisugi di Jepang

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah traveler mendengar soal teknik kehutanan kuno berusia ratusan tahun dari Jepang, Daisugi?

Teknik kehutanan yang populer di Jepang ternyata bukan hanya bonsai saja, tetapi ada juga daisugi.

Daisugi adalah teknik kehutanan yang berusia berabad-abad yang dikembangkan di Jepang.

Teknik ini merupakan cara penanaman pohon Kitayama Cedar yang sangat unik karena benar-benar tanpa menggunakan lahan apa pun.

Sekarang teknik menanam yang cukup mencolok secara visual ini bisa disaksikan pada taman hias.

Kitayama Cedar adalah spesies pohon yang tumbuh sangat lurus dan tidak memiliki simpul.

Teknik kehutanan kuno daisugi di Jepang (Gambar oleh Wrath of Gnon dari Twitter)

Dalam dunia industri, angka permintaan pohon ini cukup tinggi.

Namun kurangnya lahan untuk menanam pohon cukup membuat penanaman pohon Kitayama menjadi mustahil.

Itulah sebabnya orang Jepang mengadaptasi teknik daisugi yang memungkinkan mereka menanam Kitayama cedar.

Daisugi merupakan teknik kuno yang berasal dari abad ke-14.

Mirip dengan seni bonsai yang terkenal di Jepang, daisugi pada dasarnya melibatkan pemangkasan dahan sehingga hanya tunas paling lurus yang boleh tumbuh.

Pemangkasan yang cermat dilakukan setiap beberapa tahun, hanya menyisakan dahan atas dan memastikan bahwa pucuknya bebas ikatan.

Setelah sekitar 20 tahun, pucuk pohon yang sudah tumbuh besar dapat dipanen sebagai kayu Kitayama yang luar biasa atau ditanami kembali.

Dua dekade mungkin tampak seperti waktu yang lama.

Tetapi pohon yang ditanam dengan teknik daisugi sebenarnya tumbuh lebih cepat dibandingkan pohon yang ditanam di tanah.

Halaman
12