Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

1 Muharram 2020

Sejarah Masjid Al Aqsa di Palestina, Tempat Suci Bagi Pemeluk Agama Islam, Kristen, dan Yahudi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Al Aqsa di Palestina

TRIBUNTRAVEL.COM - Masjidilaqsa atau Masjid Al-Aqsa atau Bukit Bait (Bait Suci) adalah nama sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di Kota Lama Yerusalem.

Sebagian besar orang mengira bahwa Masjid Al-Aqsa adalah Jami' Al-Aqsha atau Masjid Al-Qibli.

Padahal, Jami' Al-Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa pada bagian selatan.

Sedangkan Masjidilaqsa atau Masjid Al-Aqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al-Aqsha (bangunan berkubah biru).

TONTON JUGA

Tetapi, juga ada Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.

Karena memiliki banyak situs suci di dalamnya, kompleks Masjid Al-Aqsa di Palestina menjadi tempat yang disucikan oleh tiga agama dunia, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

Kompleks tersebut memiliki beragam fakta unik yang masih cukup jarang diketahui.

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut fakta Masjid Al Aqsa yang juga menjadi salah satu sumber pertikaian negara Israel dan Palestina.

1. Tempat berpijaknya Nabi Muhammad Saw. saat Isra' Mi'raj

Masjid Al Aqsa (Gambar oleh Anna Sulencka dari Pixabay )

Dalam kepercayaan umat Islam, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat persinggahan Nabi Muhammad Saw. sebelum diangkat ke Sidratulmuntaha.

Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad Saw. didampingi oleh Malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq.

Rasulullah memulai perjalanannya dari Masjidil Haram menuju Masjid Al-Aqsa.

Tempat pijakan Nabi Muhammad Saw. di Masjid Al-Aqsa kini dikenal sebagai Dome of The Rock yang berbentuk batu.

2. Kiblat pertama umat Islam

Al Aqsa, Jerusalem, Israel (Foto oleh Cole Keister di Unsplash)

Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat umat Islam pada generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah.

Hingga akhirnya kiblat dialihkan ke Kakbah, Masjidil Haram di Makkah.

Halaman
1234