Bagian tubuh satu ini juga menjadi lambang hidup bersama sebagai satu keluarga, marga, rumah, suku, nenek moyang, bahasa, sejarah, dan satu asal.
Dalam bahasa Papua, itu disebut dengan "Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik".
Bila melihat bentuk tangan, bentuk dan panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan.
Masing-masing jari bekerja sama sehingga tangan dapat berfungsi dengan sempurna.
Jika kehilangan salah satunya, itu berarti kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.
Untuk memotong jari mereka, biasanya anggota suku Dani akan menggunakan kapak atau pisau tradisional.
Mulanya, mereka mengikat jari dengan seutas tali selama beberapa waktu sampai aliran darah berhenti.
Ketika aliran darah telah berhenti barulah pemotongan jari dilakukan.
Selain bantuan benda tajam, suku Dani juga terbiasa memakai gigi untuk memotong jari.
Mereka akan menggigitnya hingga putus.
Rasa sakitnya memang tidak bisa dibayangkan, namun sebagai tanda kesetiaan, hanya ini yang dapat mereka lakukan.
Tradisi Iki Palek kini sudah mulai menghilang akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan agama.
Meski begitu, di antara anggota suku Dani masih bisa ditemui orang-orang tua yang telah kehilangan jari-jari sebagai bagian dari tadisi Iki Palek.
Bahkan, ada juga yang telah kehilangan seluruh jarinya.
• 5 Tradisi Unik Pernikahan Berbagai Negara, Pria di Rumania Harus Bayar Tebusan untuk Pasangannya
• 10 Tradisi Unik di Indonesia, Rambu Solo di Toraja hingga Peresean di Lombok
• Mengenal Tradisi Syawalan di Sejumlah Daerah di Indonesia, Ada Lopisan hingga Sesaji Rewanda
• Kisah Pilu di Balik Tradisi Memasang Gembok Cinta di Serbia
• 5 Tradisi Ngopi Unik di Berbagai Negara dan Standar Penyajiannya