Jasad tersebut terlihat jauh lebih segar setelah dibersihkan dan diganti pakaiannya, bahkan nampak seperti manusia hidup.
Seusai prosesi, warga kemudian berkumpul untuk makan bersama.
Ritual Ma'nene ini biasanya diadakan setiap tiga tahun sekali setelah masa panen.
Atau bisa juga dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari sesepuh.
Mungkin, bagi masyarakat luar Toraja, ritual ini dianggap cukup 'gila'.
Namun, bagi masyarakat Toraja, prosesi ini diperlukan untuk menghormati nenek moyang mereka.
Pasalnya, ritual Ma'Nene bukan hanya soal membersihkan jasad dan memakaikannya baju baru.
Lebih dari itu, ritual ini memiliki makna mendalam, yaitu mencerminkan betapa pentingnya hubungan antar anggota keluarga.
Terlebih bagi sanak saudara yang telah terlebih dahulu meninggal dunia.
Dengan ritual ini, masyarakat Toraja menunjukkan bahwa hubungan antar keluarga tak terputus meskipun telah dipisahkan oleh kematian.
Tak hanya itu, ritual ini juga digunakan untuk memperkenalkan anggota-anggota keluarga yang muda dengan para leluhurnya.
Untuk melaksanakan ritual Ma'nene, anggota keluarga tak terkecuali yang tinggal di luar Toraja menyiapkan waktu khusus, mengumpulkan uang dan mengurus banyak persiapan yang dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya.
• Fakta Unik Tedong, Kerbau yang Menjadi Bagian Penting dalam Tradisi Masyarakat Toraja
• Nikmatnya Pallu Kaloa, Kuliner dengan Rempah Khas Sulawesi Selatan
• Menelusuri Keindahan Pantai Apparalang, Surga Tersembunyi di Sulawesi Selatan
• Ritual Mendatangkan Hujan dari Berbagai Negara, Ada yang Membuat Boneka sebagai Jimat
• Ada Ritual Penghormatan Ayam KFC di Jepang, Prosesnya Mirip Pemakaman
Baca tanpa iklan