Tubuh berlubang kemudian dikeringkan dan dipasang kembali.
Kulit diisi dengan alang-alang, tanaman kering atau materi nabati lainnya.
Tongkat dimasukkan ke lengan dan kaki. Topeng tanah liat diletakkan di wajah mayat dan wig dipasang.
Mumi yang sudah selesai kemudian dicat.
Selama fase awal masyarakat Chinchorro (sekira 7.050 - 4.500 tahun yang lalu), mumi dilukis dengan mangan hitam.
Dari 2500 SM hingga abad pertama SM, oker merah menggantikan mangan.
Bukan hanya kaum elit tetapi semua segmen masyarakat Chinchorro juga dimumikan, termasuk bayi, anak-anak, orang dewasa, dan bahkan janin.
Mumifikasi Mesir
Mumi-mumi Mesir pertama muncul dalam catatan arkeologis pada sekira 3500 SM.
Pada saat Kerajaan Lama, atau Zaman Piramida (sekira 2686 - 2181 SM), mumifikasi sangat mengakar dalam masyarakat Mesir.
Itu menjadi andalan selama periode berikutnya, mencapai puncak pada masa Kerajaan Baru (sekitar 1550 - 1069 SM).
Tidak seperti dalam masyarakat Chinchorro, mumifikasi di Mesir kuno biasanya diperuntukkan bagi kaum elit seperti keluarga kerajaan, keluarga bangsawan, pejabat pemerintah dan orang kaya.
Orang biasa jarang melakukan mumi karena praktiknya mahal.
Mumifikasi di Mesir kuno sangat terkait dengan kepercayaan agama masyarakat.
"Orang Mesir kuno terobsesi dengan kehidupan setelah kematian," kata Rita Lucarelli, seorang ahli Mesir Kuno dan ahli papirus Mesir, atau teks-teks kuno, di University of California, Berkeley. "Mereka percaya ada kehidupan lain setelah kehidupan di Bumi."
Baca tanpa iklan