Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Geopark di Indonesia yang Masuk UNESCO Global Geopark

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danau toba

TRIBUNTRAVEL.COM - Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa (2/7/2020).

“Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” tutur Duta Besar RI untuk UNESCO Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/7/2020) seperti dikutip dari Antara.

Kaldera Toba, Provinsi Sumatera Utara terbentuk dari ledakan super vulkanik 74.000 tahun lalu.

Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia.

Danau Toba (TribunNews.com)

Letusan Gunung Api Toba Purba tersebut menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera yang kemudian terisi air dengan kedalaman hingga mencapai sekitar 550 meter dan luas 1.130 kilometer persegi.

Bentukan ini yang akhirnya dikenal sebagai Danau Toba.

Pasca-pembentukan kaldera, rupanya peristiwa geologi itu juga menciptakan bentukan lain, yakni Pulau Samosir.

Ini terjadi akibat pengangkatan sebagian besar danau ke permukaan.

Danau Toba dan Pulau Samosir kemudian dikenal dengan Kaldera Danau Tobo.

Kawasan ini merupakan salah satu destinasi unggulan yang dimiliki Provinsi Sumatera Utara.

Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki empat situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani.

Ciletuh

Geopark Ciletuh di Sukabumi, Jawa Barat (Dok. Pemprov Jawa Barat via Kompas.com)

Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai UGG pada tahun 2018.

Sebuah kawasan terpadu untuk perlindungan dan penggunaan geologi berkelanjutan, sekaligus memajukan ekonomi masyarakat setempat.

Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah.

Halaman
1234