Bila calon pengunjung sudah memiliki Jakcard tapi saldonya tak mencukupi, dia bisa melakukan isi ulang di loket tersebut.
Khusus DKI
Cara pembatasan pengunjung lainnya yang dilakukan pengelola TMR ialah, hanya memperbolehkan warga DKI yang datang.
"Nah jadi ini khusus untuk warga DKI saja. Jadi warga ber-KTP diluar DKI tidak boleh. Karena waktu daftar harus pakai KTP, jadi kami tahu warga DKI atau bukan," ujar Ketut lagi.
Ketut juga menjelaskan, pemesanan tiket TMR hanya bisa dilakukan pada H-1 sebelum kedatangan calon pengujung.
Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan pendaftar, sehingga bukti pendaftaran tidak melebihi kuota 1.000 per hari.
"Jadi enggak bisa beli di hari H, Harus H-1. Ini memang strategi kami untuk pembatasan pengujung. Takutnya nanti membludak, malah susah melakukan monitoring physical distancing-nya," katanya.
Keset disinfektan
Menjelang beroperasi kembali, pihak pengelola TMR telah siap dengan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.
Persiapan yang dilakukan ialah menyiapkan rute masuk pengujung, memberikan marka tanda jaga jarak, serta berbagai spanduk himbauan protokol kesehatan pun juga sudah dipasang di beberapa titik di area TMR.
"Kita sendiri sebenarnya sudah melakukan langkah persiapan baik dari sarana dan prasarana yang di Ragunan itu sendiri, sesuai dengan protokol kesehatan," kata Ketut.
Menurut Ketut, pengujung akan diukur suhu tubuhnya oleh petugas, dan mencuci tangan area pintuk masuk.
Menurut Ketut, kurang lebih ada 16 tempat cuci tangan yang telah disiapkan TMR, selain yang berada di loket pintu masuk.
Pengunjung juga harus berjalan di atas keset disinfektan, agar telapak alas kaki juga bersih dari virus dan kuman penyakit.
Maklum, pihak TMR juga harus mencegah fauna koleksi mereka tertular penyakit manusia.