Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mencoba Nasi Uduk Bu Tati, Kuliner Legendaris di Tanah Abang Jakarta Pusat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Warung Makan Nasi Uduk Ibu Tati 'Puas Hati' di Jalan Kebon Kacang I, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (10/6/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada satu warung makan yang menghiasi tepi jalan di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang.

Satu kuliner ini tersohor dari mulut ke mulut yakni Nasi uduk Kebon Kacang.

Nasi uduk ini bisa dibilang kuliner yang wajib dicoba.

Sebab, sudah banyak orang yang merekomendasikan nasi uduk Kebon Kacang bila berada di Jakarta karena lezat.

TONTON JUGA

Kala melintas di Jalan Kebon Kacang I, terdapat dua tempat nasi uduk khas Tanah Betawi yaitu Warung Makan Nasi Uduk Zainal Fanani dan Warung Makan Nasi Uduk Ibu Tati Puas Hati.

Saya pun memilih menyantap di Warung Makan Nasi Uduk Ibu Tati Puas Hati yang fotonya terpampang di spanduk.

Duduk di kursi panjang, saya langsung disodorkan kertas menu oleh pelayan. Menariknya, pelayan itu meminta saya untuk memesan lauknya saja.

Sebab, nasi uduk yang dibungkus daun pisang itu sudah tersedia di atas meja. Jadi, pengunjung bisa mengambil nasi uduk itu sepuas hati, sesuai namanya.

Saya pun memesan lauk paru goreng, usus, tahu dan ayam goreng. Aneka lauk yang sudah dimasak itu kemudian diletakkan di dalam satu piring.

Bumbu kacang di piring kecil berada di samping piring nasi saya.

Tak lengkap bila tidak ada bumbu kacang khas nasi uduk Betawi itu.

Nasi uduk dengan aneka lauk pauk dan bumbu kacang di warung makan Nasi Uduk Ibu Tati "Puas Hati". (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Ketika menyantap sesuap nasi uduk, rasa harum santan dan daun pisang terasa di mulut. Nasinya juga terasa gurih. Tektsur nasinya pulen empuk ketimbang nasi uduk yang memakai beras pera.

Bumbu kacangnya juga tidak terasa pedas. Warna bumbu kacangnya mirip seperti bumbu siomay yang berwarna coklat tua. Bedanya, teksturnya lebih kasar karena masih ada biji-biji kacang yang tidak dihancurkan.

Sedangkan, paru dan ususnya memang digoreng garing. Rasa asin kurang terasa dan agak alot tapi tetap enak dan pas disandingkan dengan nasi uduk.

Untuk ayam gorengnya, bisa dibilang memiliki rasa yang juga khas. Daging dan kulit ayam selain gurih ada rasa manis.

Sebab, ayam ungkep itu direndam air kelapa sebelum digoreng.

Awal Berdiri Nasi Uduk Ibu Tati

Menurut Paul Kadarisman (66), pemiliknya, tempat makan nasi uduk Ibu Tati Puas Hati dibangun bersama mendiang almarhumah istrinya, Hartati sekira tahun 2000.

Memang, warung makan nasi uduknya bukan yang tertua di sana. Sebelumnya, sudah ada Nasi Uduk Kakek H. Suryadi, yang diklaim pertama kali jualan nasi uduk di Kebon kacang.

Halaman
12