Saat itu, payung hanya dibuat untuk kaum bangsawan saja.
Payung digunakan untuk melindungi bangsawan dari sinar matahari karena saat itu gaya hidup yang berkembang menuntut kulit pucat.
Payung Tahan Air
Seperti yang telah disebutkan, mulanya payung dibuat untuk melindungi dari sinar matahari.
Pada awalnya, payung tidak tahan air.
Payung paling awal dibuat dari sutra, baru kemudian berganti bahan dari kertas.
Selanjutnya, untuk membuat efek tahan air, orang China melapisi kertas payung dengan lilin atau lak.
Sementara itu, bingkai dan pegangannya terbuat dari kulit pohon murbei atau bambu.
Sekitar tahun 11 Sebelum Masehi (SM), China berhasil mengembangkan payung dari kulit hewan.
Saat itu, benda ini berharga sangat tinggi dan hanya digunakan oleh bangsawan.
Menyebar ke Eropa
Payung yang pertama menyentuh Eropa berasal dari Mesir.
Gaya hidup Mesir Kuno saat itu menyebar ke Yunani dan Romwai.
Benda ini secara ekskusif digunakan oleh perempuan kaya.
Pada masa tersebut, populasi laki-laki di Eropa memandang payung sebagai produk feminin.
Mereka justru bangga ketika bisa bertahan menghadapi terik matahari hanya bermodal topi dan mantel.