TRIBUNTRAVEL.COM - Secara bertahap moda transportasi harus mulai menerapakan protokol kesehatan ketika kembali beroperasi.
Tak terkecuali pesawat terbang, yang harus menerapkan jarak sosial yang aman.
Sejumlah langkah pun diambil mulai dari mengkosongkan kursi tengah hingga hanya membawa penumpang 50 persen dari kapasitas kursi pesawat.
Namun, rupanya penerapan jarak sosial yang aman ini bukanlah pilihan yang berkelanjutan dan hanya akan sia-sia menurut Presiden Emirates Tim Clark.
⢠Terdampak Covid-19, Maskapai Penerbangan Thai Airways Dinyatakan Bangkrut
Melalui webinar di Travel Martianian virtual minggu ini, Clark mengatakan langkah-langkah yang diusulkan seperti menghapus kursi tengah dan memotong kapasitas hingga 50 persen di pesawat adalah sia-sia.
"Tidak ada gunanya meninggalkan kursi di sebelah anda kosong, karena jika seseorang di kursi belakang anda batuk, maka tidak ada bedanya karena virus masih bisa menyebar," kata Clark dikutip dari laman TTG Asia, Kamis (4/6/2020).
Dia menambahkan, langkah itu akan merusak model bisnis maskapai penerbangan berbiaya rendah dan jarak jauh yang mengandalkan jumlah penumpang tinggi untuk membuat rute menjadi layak secara finansial.
"Tidak ada yang menumpuk bagi siapapun untuk melakukan itu," tambah Clark.
Sampai ada vaksin atau obat-obatan terapeutik anti-virus, Clark mengatakan sangat penting kepercayaan penumpang dan keselamatan dibangun baik di darat maupun di udara.
Tonton juga:
Bandara Dubai misalnya telah mempersiapkan diri untuk penumpang transit dengan mendisinfeksi ruang publik dengan cermat.
Emirates maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai telah menerapkan protokol yang ketat, termasuk seragam PPE (peralatan perlindungan pribadi) untuk awak kabin, dan distribusi kit kebersihan pribadi yang mengandung sarung tangan, masker dan sanitiser kepada penumpang.
Petugas layanan kabin dari 380 telah dipindahkan ke 777 pesawat untuk mensterilkan toilet setiap 30 menit selama penerbangan.
Selain itu, sistem penyaringan udara mengubah udara setiap dua menit.
"Saya berharap pada akhirnya mengingat hal-hal yang dilakukan di pesawat, (termasuk) meminta penumpang untuk memakaiĀ masker dan sarung tangan, dan di bandara, akan ada perubahan paradigma dalam pemikiran sampai ada vaksin," kata Clark.
Baca tanpa iklan