Jadi tidak diketahui apakah survivor menuju ke barat, ke selatan, ke utara atau ke timur," kata Sukaryo kepada Kompas.com, Minggu (19/6/2016).
Menurutnya, pencarian tujuh hari pertama dan sudah diperpanjang tiga hari hasil nihil.
Karena belum juga ditemukan, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menarik semua tim yang ada di lapangan.
"Kan sesuai prosedur, pencarian pertama tujuh hari hasil nihil, ditambah tiga hari hasil juga nihil.
Sekarang untuk pencarian sudah bukan kewenangan TNBTS," ungkapnya.
Pihak TNBTS pun menyerahkan proses pencarian kepada pihak keluarga dan Kedutaan Besar Swiss.
Berdasarkan kesepakatan, pencarian akan terus dilakukan dan berada di bawah komando pihak keluarga.
"Ada kesepakatan dengan keluarga, bahwa pencarian dilanjutkan dan semua biaya ditanggung pihak keluarga.
Dan itu sudah bukan kewenangan TNBTS," tuturnya.
TNBTS mencatat, banyak pendaki yang tersesat dan hilang di Gunung Semeru karena hilang arah saat menuruni Puncak Mahameru menuju Kalimati, pos terakhir sebelum puncak.
Kepala Bidang Wilayah 2 TNBTS, Achmad Susjoto pada Selasa (4/4/2017) mengatakan, pendaki di lokasi ini akan merasa kecapekan dan bisa kehilangan konsentrasi.
"Penyebab pendaki tersesat itu pertama karena capek.
Ketika sudah mulai capek, dia melihat seperti fatamorgana.
Yang bukan jalurnya akhirnya dilalui," ujar Achmad.
Karenanya, untuk meminimalkan pendaki tersesat, pihaknya sudah manambah rambu-rambu di Pos Kalimati.
Baca tanpa iklan