Ketika itu, Senin (6/6/2016) sekitar pukul 22.00 WIB, Heri Sumantri, salah satu anggota tim Haspala Malang yang sedang mengantar pendaki, mendengar suara Alice yang minta tolong.
Keesokan harinya, Selasa (7/6/2016), warga asing itu dibawa turun.
Mereka melaporkan kejadian itu kepada petugas di pos pendakian Resor Ranu Pani.
Adapun Lionel tidak ditemukan.
Rabu (8/6/2016) pagi, diberangkatkan tim advance sebanyak 20 orang untuk melakukan SAR awal di titik-titik yang diidentifikasi hilangnya pendaki.
Kamis (9/6/2016), pencarian dilakukan melalui SAR terbuka dengan menutup jalur pendakian.
Sebanyak 75 personel gabungan dikerahkan, antara lain dari saver, porter, Basarnas Jember, dan SAR Lumajang.
Pencarian dilakukan melalui dua rute, yakni dari atas dimulai dari Kalimati turun ke area Blank 75 (jurang berkedalaman 75 meter).
Satu tim lain berangkat dari bawah dimulai dari Tawonsongo di Kecamatan Pasrujambe naik sampai ke blank merah.
Blank merah merupakan jurang yang terletak di bawah blank 75.
Ternyata hingga proses pencarian dihentikan, Lionel tidak kunjung ditemukan.
Saat itu, Koordinator Sahabat Volunteer Semeru Sukaryo menyebutkan bahwa proses pencarian mengalami kesulitan karena tim di lapangan kekurangan data.
Tim tidak mengetahui secara pasti barang yang dibawa pendaki yang biasanya menjadi petunjuk dalam proses pencarian.
"Kita minim data. Si Alice (Alice Guignard, rekan pendaki yang hilang) bilang bawa barang, tapi tidak tahu pasti barang apa saja yang ada di dalamnya.
Saat diadakan reka ulang, si Alice juga bingung.
Baca tanpa iklan