Pasalnya, berdagang di PAI menjadi satu-satunya mata pencahariannya.
"Sudah hampir tiga bulan tak ada pemasukan,"imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Ahmad Mulyono (43) mengaku sengaja datang bersama keluarganya dari Kabupaten Tegal untuk sekadar menghilangkan kejenuhan anak-anaknya selama belajar di rumah.
"Datang bersama keluarga termasuk anak-anak yang sudah jenuh belajar di rumah. Harapannya, wabah segera berakhir, ekonomi kembali tumbuh. Dan kita bisa belajar dari Covid-19 untuk selalu menjaga perilaku bersih dan sehat," kata Mulyono.
Tonton juga:
Tanggapan Pemerintah
Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Abdan Harimurti, mengatakan saat ini PAI masih dalam persiapan konsep new normal jelang pembukaan resmi Agustus mendatang sesuai dengan surat edaran Wali Kota Tegal.
Meski demikian, ia tak menampik, saat ini objek wisata itu sudah dibuka namun hanya untuk wisatawan lokal.
Hal itu untuk mencegah potensi penularan Covid-19.
Kebijakan dibuka saat ini juga untuk menghidupkan sektor ekonomi mengingat PAI sudah ditutup sejak 16 Maret.
"Jadi sekarang bisa jadi buka tutup. Kalau terlalu ramai, kita tutup gerbang masuknya. Itu untuk menghindari terlalu ramai pengunjung. Saat ini belum untuk umum atau hanya untuk wisatawan lokal," kata Abdan.
• PSBB Tegal Tahap II Selesai, Warga Diimbau Tetap Waspada
• Tahu Pletok dan 5 Kuliner Khas Tegal yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa
• PSBB Berakhir, Ini Daftar Hotel Bintang 3 di Tegal dengan Tarif Mulai Rp 92 Ribu
• Es Sagwan, Menu Buka Puasa Khas Tegal yang Manis dan Segar
• Tahu Aci Iqro, Kuliner Khas Slawi Tegal yang Gurih dan Kenyal
(TribunTravel.com/ atna Widyawati)