Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Tradisi Syawalan di Sejumlah Daerah di Indonesia, Ada Lopisan hingga Sesaji Rewanda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gunungan saat Grebeg Syawal di Jogja

Tradisi Bancaan merupakan simbol antar-umat beragama yang saling menghormati.

Tradisi ini dilestarikan masyarakat sekitar sebagai warisan budaya.

7. Barong Ider Bumi Banyuwangi

Setiap tanggal 2 Syawal atau lebaran hari kedua, warga Desa Kemiren, Kecamatam Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, menggelar ritual tolak bala bernama Barong Ider Bumi yang sudah dilakukan turun-turun sejak ratusan tahun lalu.

Pemilihan 2 Syawal lantaran dua merupakan simbol dari ciptaan Tuhan yang berpasang-pasangan, seperti laki-laki dan perempuan, ada siang ada malam, dan ada langit yang jumlahnya dua.

Ketika perayaan, masyarakat lokal mengarak figur mitologi Bali dan Jawa yang biasa dikenal dengan nama Barong, yang bertujuan untuk mengusir bencana atau menolak bala sehingga masyarakat bisa hidup aman.

8. Syawalan di Makan Kiai Guru Kaliwungu, Kendal

Bupati Kendal, Mirna Anissa, saat membuka tradisi Syawalan di makam Kyai Guru. (KOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN)

Syawalan di Kaliwungu Kendal, dilakukan di makam salah satu penyebar agama Islam di Kendal, Kiai Asyari atau Kiai Guru.

Tradisi Syawalan digelar setahun sekali, tepatnya seminggu setelah lebaran.

Tujuan merayakan Syawalan di Kendal ini adalah mendoakan para ulama yang dulu telah menyebarkan agama Islam di wilayah Kendal.

9. Tradisi Teater di Madura

Tradisi Terater masyarakat Madura pada lebaran ketupat atau tujuh hari setelah lebaran Idul Fitri tetap dirawat hingga puluhan tahun. (KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN)

Tradisi Terater ini merupakan lebaran ketupat yang dilakukan oleh masyarakat Madura.

Tradisi tersebut setiap tanggal 7 syawal dengan perhitungan masyarakat Muslim selesai melaksanakan puasa syawal pada tanggal tersebut.

Sebelum disantap, menu berupa ketupat dan opor ayam atau ayam goreng terlebih dahulu dibawa ke imam masjid atau mushala setempat.

Setelah makanan terkumpul banyak, para warga yang biasa shalat berjamaah di masjid atau mushala berkumpul dan menggelar doa bersama.

Halaman
1234