Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

9 Perubahan di Kapal Pesiar Usai Pandemi Corona, Benarkah Harga Tiket Akan Lebih Murah?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal pesiar Holland America MS Westerdam

TRIBUNTRAVEL.COM - Wabah virus Corona (Covid-19) ternyata membawa pukulan tersendiri bagi industri pariwisata dan hiburan, tak terkecuali pelayaran.

Sementara banyak maskapai yang masih beroperasi dan banyak hotel tetap buka, pembatasan perjalanan oleh pemerintah membuat hampir semua pelabuhan ditutup dan memaksa setiap kapal pesiar untuk berhenti berlayar.

Wabah Covid-19 juga telah merusak reputasi industri kapal pesiar, di mana sebagian kapal pesiar terpaksa dikarantina dan terjebak di lautan saat pandemi berlangsung.

Tentu, ketika pandemi Covid-19 ini berakhir, kapal pesiar akan mulai beroperasi kembali.

18 Rahasia Kru Kapal Pesiar yang Tidak Kamu Ketahui, Termasuk Hubungan Percintaan

Kapal Pesiar Diamond Princess (Instagram/ @from_kobe_minato_no_photo)

Meski masih belum jelas kapan akan mulai beroperasi, namun ada sejumlah perubahan yang mungkin terjadi di kapal pesiar setelah pandemi berakhir.

Melansir laman The Point Guy, Kamis (28/5/2020), berikut sejumlah perubahan yang terjadi di kapal pesiar usai pandemi berakhir:

1. Tidak ada lagi prasmanan

Prasmanan atau buffet (baca: buffé) merupakan cara penyajian makanan pada beberapa meja panjang sehingga kita dapat mengambil sendiri makanan yang diinginkan. (santaanastar.com)

Bagi sebagian penikmat pelayaraan, tampaknya harus mengucapkan kata-kata perpisahan karena prasmanan di atas kapal pesiar kemungkinan tidak bisa ditemukan di masa depan.

Meskipun tidak berharap prasamanan sepenuhnya hilang, namun banyak pihak berharap kru dan staf kapal pesiar menyiapkan makanan di atas piring penumpang, untuk mengurangi penularan penyakit yang dapat terjadi ketika banyak orang menyentuh peralatan yang sama.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kapal pesiar sebenarnya telah membatasi penumpang dari melayani diri mereka sendiri selama onboard.

Namun, di situasi seperti ini, keselamatan menjadi hal yang utama, maka ada baiknya pihak pengelola kapal pesiar menempatkan awak kapal di stasiun minuman atau makanan, sehingga penumpang tidak menyentuh peralatan makan utama.

Dua kapal pesiar yang berbasis di Asia, Dream Cruise dan Star Cruise mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan layanan makanan prasmanan dan swalayan.

Mereka juga mengatakan bahwa semua makanan dan minuman di kapal akan dilayani oleh kru yang mengenakan masker dan sarung tangan sekali pakai.

2. Adanya kriteria penumpang

Sejumlah wisatawan yang naik kapal MS Volendam singgah di Pelabuhan Tanjung Emas turun untuk berkeliling destinasi wisata di Jawa Tengah, Sabtu (6/1/2018). (Dok. Pelindo III cabang Pelabuhan Tanjung Emas)

Ketika kapal pesiar kembali beroperasi, mungkin ada larangan bagi mereka yang berusia lanjut dan sakit untuk melakukan pelayaran.

Halaman
1234