Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imbas Pandemi Corona, Setiap Negara Punya Kebijakan Berbeda Soal Kursi Tengah di Pesawat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lion Air Group yang terdiri dari Lion Air, Wings Air, dan Batik Air sempat berencana membuka kembali penerbangan domestik dengan menerapkan physical distancing di dalam kabin pesawat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona yang terjadi saat ini membuat sektor pariwisata terganggu.

Banyak negara menutup negaranya dari wisatawan asing karena kekhawatiran terhadap virus corona yang disebut berasal dari Wuhan, China tersebut.

Akibatnya industri yang terkait pariwisata ikut terdampak.

Satu industri yang terdampak adalah industri penerbangan.

Virus corona yang terus menyebar dari akhir tahun 2019 ini membuat maskapai penerbangan dan beberapa otoritas penerbangan membuat protokoler kesehatan.

Di Indonesia sendiri, maskapai penerbangan hanya diperbolehkan mengangkut setengah dari kapasitas kabin pesawat.

Jaga Jarak di Pesawat, Pakar Sebut Kursi Tengah Tak Akan Lama Kosong

Malaysia juga diperbolehkan mengangkut setengah dari kapasitas kabin pesawat untuk menjaga jarak aman di pesawat.

Beda dengan Thailand yang mewajibkan penumpang untuk mengenakan masker agar mendapatkan makanan dan minuman selama penerbangan.

Seperti dilansir TribunTravel dari Traveller.com.au, Jumat (22/5/2020, maskapai penerbangan di Amerika Serikat dan Eropa tidak diwajibkan membiarkan kursi tengah dikosongkan.

Dengan adanya virus corona, membuat perubahan dalam cara orang bepergian.

Seperti pengalaman warga Beijing Feng Xueli, ketika ia mengambil penerbangan domestik bulan ini.

"Kami perlu memakai masker selama penerbangan dan ada pengumuman yang pada dasarnya meminta kerja sama kami dengan langkah-langkah anti-virus ini, yang membuat saya sedikit gugup," kata Feng.

"Kamu juga harus melalui banyak pemeriksaan suhu dan pemeriksaan keamanan ketika kamu meninggalkan bandara," katanya.

Para pelancong, maskapai penerbangan, dan bandara sedang berusaha memenuhi peraturan yang diberlakukan selama pandemi yang akan membuat penerbangan berbeda di hampir setiap negara.

"Ketika penerbangan dimulai kembali, Anda sudah bekerja melawan waktu. Masih ada ketakutan untuk bepergian," kata Subhas Menon, kepala Asosiasi Maskapai Penerbangan Asia Pasifik.

Halaman
123