TRIBUNTRAVEL.COM - Puasa saat bulan Ramadan menjadi ibadah yang wajib dijalani umat Muslim.
Lalu bagaimana dengan astronaut yang sedang berada di ruang angkasa?
Apakah ia tetap berpuasa?
Astronaut yang sedang bertugas di ruang angkasa tetap harus berpuasa.
Hal ini pernah dialami oleh Pangeran Sultan ibn Salman, astronaut Muslim pertama berkebangsaan Arab Saudi.
• Kembali dari Ruang Angkasa, Astronot Ini Terkejut Lihat Kondisi Bumi yang Berbeda Akibat Covid-19
Kebetulan, program ini dilakukan saat Ramadan, tepatnya pada 30 Agustus hingga 5 September.
Sebelum diberangkatkan ke ruang angkasa, Pangeran Sultan diwajibkan mengikuti pelatihan di Space Center Houston, Florida, Amerika Serikat (AS).
"Selama bulan suci Ramadan yang jatuh di musim panas tahun itu, saya menjalani pelatihan khusus di Space Center di Houston," kata Pangeran Sultan, dikutip dari Arab News.
"Saya mengalami panas dan haus hebat selama hari-hari pelatihan di sana ketika malam tidak melebihi enam jam," lanjutnya.
Pangeran Sultan melanjutkan, para dokter di NASA mengamati efek puasa pada kesehatannya.
Para dokter menegaskan, kesehatan fisiknya selama hari-hari puasa sangat baik dan ia layak untuk dikirim ke Kennedy Space Center untuk karantina medis selama tujuh hari sebelum perjalanan ruang angkasa.
Perjalanan ruang angkasa dimulai
Pangeran Sultan akhirnya meninggalkan Bumi pada 29 Ramadan, di mana awalnya dijadwalkan pada 24 Ramadan.
Pangeran Sultan saat itu tetap berpuasa setelah sahur dan salat subuh.
Lalu kapan Pangeran Sultan berbuka puasa, sementara waktu di luar angkasa berbeda dengan Bumi?