Sementara ceruk digunakan untuk meletakkan lampu.
Selain itu, menurut Gulf News, ada juga ukiran berbentuk kubus yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan Al-Quran dan beberapa buku lain.
Struktur bangunan masjid masih dijaga keasliannya.
Hanya saja, kini masjid memiliki dua unit pendingin ruangan dan empat lampu fluoresen.
Ada juga beberapa hasil dari renovasi yang telah dilakukan yang tidak merusak keaslian lumpur dan batu yang digunakan dalam pembangunan masjid dulu kala.
Mengundang banyak wisatawan
Masjid Al Bidya kerap dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai macam latar belakang.
Menurut catatan pengunjung, banyak dari mereka yang menuturkan bahwa pengalaman berkunjung ke sana adalah sesuatu yang surgawi.
Ada juga yang menceritakan pengalamannya sebagai sebuah pengalaman seumur hidup, dan keajaiban sejarah.
Hingga saat ini, masjid kuno tersebut masih digunakan oleh para penduduk desa untuk beribadah.
Namun, masjid akan ramai setelah September.
Puncak kunjungan wisatawan ada pada musim dingin.
Banyak bus pariwisata memenuhi area parkir yang digunakan untuk menaruh mobil para umat.
• 6 Masjid dengan Desain Paling Indah di Dunia, Termasuk Masjid Cordoba di Spanyol
• Fakta Unik Grande Mosquee de Paris, Masjid Tertua di Paris yang Berdiri Sejak 1922
• Menilik Sejarah Masjid Shitta Bey, Masjid Tertua di Nigeria yang Dibangun Tahun 1891
• Ngabuburit di Rumah, Ikuti Tur Virtual Melihat Kemegahan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi
• Fakta Unik Djingareyber, Masjid di Timbuktu yang Dibangun dari Lumpur, Jerami, dan Kayu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Al Bidya, Masjid Tertua di UEA yang Berdiri sejak Tahun 1440-an",
Baca tanpa iklan