Namun, angeun lada menggunakan bermacam rempah-rempah yang berbeda, dan utamanya daun walang.
3. Rabeg Banten
Rabeg Banten merupakan sajian berkuah dengan bahan dasar daging dan jeroan kambing.
Citarasa Rabeg Banten gurih dan sedikit pedas.
Rabeg Banten pun memiliki kisah asal-muasal yang unik.
Konon, Sultan Banten Maulana Hasanudin memerintahkan juru masaknya untuk mengolah sajian kambing yang mirip seperti yang ia rasakan di kota Rabiq, Provinsi Mekkah, Arab Saudi.
Namun, karena juru masak tidak mengetahui cara memasaknya, ia pun mereka-reka sendiri bumbu dan cara pengolahannya.
Setelah jadi, ternyata Sultan sangat menyukai olahan sang juru masak.
Sehingga, olahan ini pun dinamai dengan Rabeg yang berasal dari nama kota Rabiq.
4. Nasi Sumsum
Olahan khas Banten berupa nasi yang dicampur dengan sumsum tulang kerbau atau sapi dan dimasak dengan cara dibungkus daun pisang dan dibakar ini memang 'ngangeni.'
Nasi sumsum konon sudah ada sejak 1941, saat itu tukang potong hewan yang bekerja di daerah Serang merasa sayang saat melihat sisa-sisa tulang dibiarkan begitu saja.
Sang tukang potong hewan pun membawa pulang dan bagian sumsum di dalam tulang pun diolah istrinya dengan dicampur ke dalam nasi dan dibakar.
5. Soto Banten
Soto Banten memang tidak terlalu berbeda dengan soto pada umumnya.