Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2020

Buka Puasa dengan 7 Kuliner Tradisional Indonesia, Mulai dari Clorot hingga Surabi

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue clorot yang di jual di Pasar Ramadan Kauman, Yogyakarta, Rabu (7/6/2017).

TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan puasa tentu banyak yang ingin takjil dengan makanan manis, termasuk mengonsumsi kue tradisional yang legit.

Beberapa wilayah di Indonesia memiliki kue tradisional yang memiliki rasa khas masing-masing daerah.

Berbuka puasa dengan memakan kue tradisional ternyata dinilai lebih menyehatkan dibanding berbuka dengan makanan berlemak.

Adanya kue tradisional di beberapa wilayah tentu saja membantu dalam melestarikan kuliner di Indonesia.

Lidah Kucing dan 4 Resep Kue Kering Enak untuk Camilan Lebaran

LIHAT JUGA:

TribunTravel

1. Surabi - Jawa Barat

Surabi merupakan kue tradisional khas Jawa Barat yang memiliki tekstur berbeda dari surabi Jawa Tengah.

Surabi dari Jawa Barat memiliki bentuk yang sangat bulat dan padat.

Biasanya surabi ini memiliki beberapa rasa dan topping pilihan sesuai selera pembeli.

Uniknya lagi, surabi dari Jawa Barat disajikan bersamaan dengan kuah kinca yang memiliki rasa gurih.

Kuah kinca merupakan kuah yang berasal dari campuran gula merah dengan santan kelapa muda.

2. Gegicak - Kalimantan

Gegicak adalah kue tradisional yang dibuat dengan bahan dasar tepung beras dan tepung ketan.

Biasanya gegicak ini diberi pewarna pandan sehingga warnanya menjadi hijau.

Selain itu ada juga gegicak yang berwarna ungu dari campuran bahan bubuk taro.

Gegicak biasanya disajikan bersamaan dengan parutan kelapa muda dan diberi gula merah.

Halaman
123