Sementara itu, restoran hanya akan melayani pelanggan kelompok hingga empat orang.
Meja diletakkan terpisah sejauh tiga kaki (satu meter) atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar orang menjaga jarak setidaknya satu meter untuk pencegahan penyebaran virus.
Namun lebih dari itu, adanya batasan ini juga berpengaruh bagi sejumlah pemilik bisnis restoran. Salah satunya adalah Gao Fan, yang menjalani bisnis restoran barbeku di Beijing dan telah buka kembali pertengahan Maret 2020.
"Barbeku adalah kegiatan yang sangat sosial. Orang-orang biasanya datang ke sini setelah bekerja untuk beberapa tusuk sate dan beberapa minuman. Namun sekarang, karena kita harus membatasi jumlah orang yang makan, ini jadi tidak ideal untuk kita," katanya seperti dikutip dari Goldthread.
Bahkan ia mengalami kerugian 30.000 dollar AS selama pandemi berlangsung. Kata dia, restorannya ditutup selama lebih dari satu setengah bulan usai Beijing lockdown pada awal Februari lalu.
Restoran kehilangan karyawan dan beralih ke ranah online
Tak sampai di situ, kerugian juga dirasakan saat karyawan Gao Fan tak kunjung kembali dari kampung halaman.
Banyak dari mereka yang berkelana ke luar Beijing untuk mengunjungi keluarga selama Tahun Baru Imlek akhir Januari 2020.
Ketika corona melanda, kota di China pun mewajibkan karantina dua minggu bagi orang yang bepergian dari luar.
"Semua karyawan yang kembali ke Beijing dari tempat lain harus melalui karantina wajib. Ini pada dasarnya berarti hilangnya penghasilan selama dua minggu bagi mereka. Akibatnya, ada yang enggan kembali ke Beijing, dan kami kehilangan setengah dari staf kami," jelasnya.
Hal tersebut membuat Gao beralih ke bisnis layanan pesan antar makanan secara online.
Menurutnya, bisnis online ini mungkin akan menjadi permanen bahkan setelah pandemi mereda.
• Sejarah Masjid Huaisheng di China, Masjid Tertua yang Dibangun Tahun 627
• Lockdown Dilonggarkan, Streetfood di Chinatown Bangkok Kembali Dibuka
• Tempat Wisata Ikonik China, Forbidden City Dibuka Kembali Setelah 3 Bulan Tutup
• 15 Hal yang Dianggap Simbol Keberuntungan dari Berbagai Negara, Termasuk Kelelawar Merah di China
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gambaran Kehidupan di China Setelah Pandemi, Restoran dan Tempat Wisata Tetap Menerapkan Prosedur Kesehatan"