Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejarah Masjid Huaisheng di China, Masjid Tertua yang Dibangun Tahun 627

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Huashheng di China

Beberapa kali hancur dan dibangun kembali

Kendati masih ada hingga kini, tetapi Masjid Huaisheng juga merupakan salah satu masjid tertua di dunia yang berhasil diselamatkan.

Sebab, masjid tersebut pernah dihancurkan, dan dibangun kembali selama beberapa kali seperti pada tahun 1350.

Masjid tersebut kembali dibangun lagi pada 1695 setelah hancur karena api.

Ada kemungkinan masjid telah melewati beberapa renovasi yang tidak tercatat waktunya.

 Gaya bangunan masjid yang khas

Masjid Huaisheng memiliki gaya arsitektur tradisional China yang dipadukan dengan gaya arsitektur Arab.

Beberapa bebatuan yang dipakai untuk menutupi halaman balai utama berasal dari Dinasti Ming.

Kaligrafi Arab terlihat di seluruh dinding dan pilar yang ada di sana. Beberapa tulisan dalam karakter Mandarin juga terlihat.

Saat ini, beberapa bangunan yang masih berdiri dengan megah adalah Pagoda Cahaya, Balai Utama, Paviliun Wangyue, Paviliun Prasasti, ruang penerima tamu, dan lain-lain.

Menurut China Culture, Pagoda Cahaya atau menara masjid, terletak tepat di depan Balai Utama. Menara tersebut merupakan fitur yang paling menonjol dari Masjid Huaisheng.

Para pengunjung bisa menaiki menara tersebut melalui tangga heliks. Awalnya, di atas menara tersebut terdapat sebuah ayam emas.

Namun pada 1392, patung tersebut dihancurkan oleh badai. Setelah itu, orang-orang menggantinya dengan sebuah patung berbentuk seperti labu.

Lampu di bagian atas menara berfungsi sebagai mercusuar bagi kapal-kapal untuk bernavigasi di malam hari di sepanjang sungai Zhujiang.

Balai Utama merupakan salah satu yang dibangun kembali pada tahun 1935. Terdapat beberapa ukiran khas lokal di dalamnya seperti pohon alongan (mata naga), dan pohon api (mata feniks).

Halaman
1234