Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sering Dianggap Malapetaka, Pilot Ungkap Kebenaran Tentang Turbulensi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pesawat turbulensi

TRIBUNTRAVEL.COM - Berada di pesawat dapat menjadi perjalanan yang buruk bagi penumpang yang takut terbang.

Banyak anggapan bahwa terbang di tengah badai adalah malapetaka yang mengancam keselamatan para penumpang.

Badai akan membuat pesawat mengalami turbulensi hingga membuat para penumpang panik.

Bagi penumpang yang pernah terbang saat badai, pasti mengetahui betapa menakutkannya pengalaman itu.

Namun, orang yang sudah berpengalaman terbang pun akan merasa takut jika turbulensi hebat menghantam pesawat.

Hal itu karena sebagian besar penumpang menganggap bahwa turbulensi bisa menyebabkan pesawat jatuh.

Jarang Diketahui, Ini Alasan Pramugari Tidak Pernah Minum Air di Pesawat

Dilansir TribunTravel dari laman Express.co.uk pada Sabtu (2/5/2020), Patrick Smith, seorang pilot menjelaskan kebenaran tentang turbulensi dalam bukunya yang berjudul 'Cockpit Confidental'.

"Turbulensi adalah masalah nomor satu yang membuat para penumpang cemas," tulis Smith.

"Ini sangat masuk akal, para penumpang akan merasa gelisah ketika ada guncangan karena mereka berada pada ketinggian 70.000 kaki," tambahnya.

Meski demikian, apakah penumpang perlu khawatir bahwa turbulensi bisa mengakibatkan kecelakaan pesawat?

Menurut Smith, para penumpang seharusnya tidak khawatir mengenai turbulensi yang terjadi selama penerbangan.

"Pesawat tidak bisa terbalik dan tidak bisa terhempas bahkan oleh hembusan angit yang kuat," kata Smith.

"Keadaaan mungkin akan sedikit terganggu dan kurang nyaman, namun pesawat tidak akan jatuh," tambahnya.

Ilustrasi turbulensi (rt.com)

Mungkin itu sedikit memberikan rasa tenang kepada penumpang ketika mendengar bahwa pilot tidak mengkhawatirkan turbulensi sebagai masalah keamanan.

"Turbulensi memang mengganggu bagi semua orang, termasuk para kru pesawat. Namun itu normal," ungkapnya Smith.

Halaman
12