Sama halnya di Belanda, Hagelslag yang di Indonesia disebut dengan meses ini juga populer.
Tak jarang, meses hampir selalu digunakan dalam bekal sarapan roti tawar anak sekolah.
Lantas bagaimana sejarahnya meses berada di Indonesia, meski berasal dari Belanda?
Mengutip Grid, hagelslag yang dikenal dengan meses di Indonesia diawali karena masyarakat Indonesia sering kali melihat para noni kecil Belanda memakan hagelslag.
Noni-noni tersebut lantas biasa dipanggil dengan sebutan "meisje".
Lantaran orang Indonesia pada masa itu sulit melafalkan kata hagelslag, maka mereka akan menyebut dengan makanan yang dimakan oleh para "meisje".
Agar merasa lebih mudah pelafalannya, orang Indonesia menyebut "meisje" dengan mengatakan "meises".
Tak hanya itu, teori lain mengatakan, pada awalnya cokelat butir ini memang disebut meises oleh orang Belanda.
Sebelum hagelslag lahir, konon masyarakat Belanda juga mengenal produk olahan serupa dengan nama 'muisjes'.
Muisjes sendiri tak terbuat dari cokelat, melainkan dari biji adas manis yang dibalut dengan gula dan pewarna.
Indonesia sendiri dikenal menjual meses diawali dengan perusahaan Petra Foods.
LIHAT JUGA:
Perusahaan itu dikenal dengan pembuat coklat meses yang bernama merek "Ceres" sekitar tahun 1950-an.
Didirikan oleh keluarga Chuang, perusahaan ini lantas populer dan berkembang merajai pasar inti di Indonesia dan Filipina.
Adapun merek terkenal yang dihasilkan perusahaan ini selain "Ceres" yaitu Silver Queen, dan Delfi.
• Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Beli Cokelat di Toko Bebas Bea Bandara
• 5 Roti Bakar Paling Populer di Bandung, Bertabur Meses, Kornet, hingga Keju
• Jangan Asal Beli! 3 Varian Cokelat yang Harus Kamu Tahu
• 8 Merek Cokelat Khas Indonesia yang Bisa Dijadikan Hadiah Valentine
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Lukisan Roti Tawar Pakai Meses, Begini Sejarah Meses yang Berawal dari Belanda.
Baca tanpa iklan