Lima Orang Terpapar COVID-19 Setelah Makan Siang
Pada 24 Januari 2020, satu keluarga makan siang di sebuah restoran di Guangzhou, kota metropolitan di sebelah selatan China yang berjarak sekitar 128 kilometer dari Hong Kong.
Keluarga itu telah meninggalkan Wuhan, satu hari sebelum pejabat China memberlakukan pembatasan akses keluar masuk kota dan provinsi Hubei sekitarnya untuk memperlambat penyebaran penyakit.
Saat makan siang, lima anggota keluarga ini tampak sehat.
Tetapi selang satu hari kemudian, salah satu dari mereka mengalami demam dan batuk.
Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya wanita berusia 63 tahun tersebut positif COVID-19.
Dalam dua minggu kemudian, sembilan orang lainnya yang makan siang di lantai restoran Guangzhou hari itu juga dinyatakan positif COVID-19.
Empat di antaranya adalah kerabat dari wanita yang terinfeksi COVID-19.
Mereka bisa saja terinfeksi di luar restoran, tetapi untuk lima lainnya mungkin terpapar COVID-19 ketika berada dalam restoran tersebut.
Para peneliti tidak menyatakan di media, apakah ada pengunjung lain yang tidak melakukan kontak dengan mereka yang positif COVID-19.
Sebagai langkah pencegahan, 73 pengunjung lainnya dikarantina selama 14 hari dan untungnya negatif COVID-19.
"Kami menyimpulkan bahwa dalam wabah ini, transmisi tetesan didorong oleh ventilasi ber-AC," tulis para penulis.
"Faktor kunci untuk infeksi COVID-19 adalah arah aliran udara," imbuhnya.
Harvey V. Fineberg, yang memimpin Komite Tetap untuk Penyakit Menular yang Muncul dan Ancaman Kesehatan Abad 21 di Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional, menggambarkan laporan itu sebagai 'provokatif dan membuka mata'.
Dia mengatakan restoran harus memperhatikan arah aliran udara dalam mengatur meja.
Baca tanpa iklan