Tonton juga:
Banyak versi yang mengatakan jika sebenarnya nama asli dari amparan tatak pisang adalah nangka susun.
Sebab pada mulanya amparan tatak hanyalah bagian potongan dari kue nangka susun itu sendiri, yang merupakan lapisan kue yang berupa adonan tepung beras dan santan lembut.
Ada kepercayaan dari masyarakat Banjar ketika sedang membuat kue-kue khas Banjar tidak boleh dalam keadaan haid.
Termasuk di antaranya ketika membuat amparan tatak pisang ini.
Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, jika pantangan ini dilanggar, kue yang dibuat nantinya akan rusak, entah rasanya, warna kuenya, atau bahkan lapisan kue posisinya bisa berubah.
Terlepas dari itu semua, amparan tatak pisang ini adalah salah satu kudapan yang cukup populer sebagai salah satu makanan khas selama bulan Ramadan khusunya di Kota Banjarmasin.
3. Kue Bingka
Bingka merupakan salah satu kue tradisional khas Banjarmasin.
Warga Banjar sangat menggemari kue bingka karena memiliki cita rasa manis, legit, dan teksturnya lembut setengah berminyak.
Kue bingka bahan dasar utamanya dari kentang, telur bebek (itik), dan santan kelapa.
Orang Banjar menyebut kue ini dengan wadai bingka alias kue bingka.
Jika dilihat sekilas, bentuk kue bingka menyerupai enam kuntum bunga.
• Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenag Terbitkan 10 Panduan Ibadah Saat Ramadan 2020
• 5 Destinasi Wisata Religi di Jawa Tengah yang Biasa Dikunjungi Saat Bulan Ramadan
• Ungkap Rasa Syukur, Ini 6 Tradisi Unik di Indonesia Jelang Ramadan
• Unik dan Menarik, Ini 10 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia
• 7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Ada Dugderan hingga Megibung
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan