Namun, seperti kebanyakan kelompok pribumi di benua Amerika, anggota suku Tlingit berkurang drastis karena penyakit yang dibawa oleh penjelajah Eropa.
Namun, sebuah komunitas Tlingit yang beranggota sekitar 15.000 orang masih memegang tanah dan tradisinya di sebuah daerah tepat di perbatasan Alaska dan British Columbia.
Tlingit merupakan masyarakat pemburu-pengumpul makanan, dengan sistem perikanan yang rumit yang menjaga ketersediaan makanan mereka.
Makanan, tidak mengherankan, merupakan fitur penting dari budaya, dan mereka bergantung pada diet bervariasi yang terdiri dari ikan, anjing laut dan rumput laut, buah beri, dan tanaman lain dari hutan.
Saat ini, sebagian besar orang Tlingit tidak lagi mengikuti cara hidup yang lama.
3. Kochi
Orang Kochi adalah sekelompok penggembala sekaligus pengembara yang tinggal di Afghanistan.
Sekarang, ada sekitar 2,4 juta anggota suku Kochi, sekitar 1,5 juta di antaranya masih mempertahankan gaya hidup nomaden.
Mereka beternak domba dan kambing kemudian menjual daging, wol dan produk susunya untuk membeli makanan lain untuk menopang kehidupan keluarga mereka.
Namun, konflik berkepanjangan yang terjadi di Afghanistan telah mengganggu pola migrasi tradisional mereka.
Sementara dalam beberapa hal mereka masih tidak terpengaruh dunia modern.
Kaum Kochi secara tradisional memainkan peran penting dalam masyarakat Afghanistan hingga ini.
4. Qashqa’i
Qashqa'i adalah kelompok pengembara Turki yang bersifat pastoralis, yang saat ini kebanyakan tinggal di Iran dan bertutur dengan bahasa Persia selain bahasa asli Turki mereka, Qashqa’i.
Meskipun banyak Qashqa’i sekarang yang hidup menetap, mereka memiliki sejarah lisan yang sangat kuat.
Baca tanpa iklan