Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Starbucks Tutup 850 Gerai di Jepang, Warga Antre untuk Minuman Terakhir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean di gerai Starbucks Jepang sebelum ditutup untuk cegah penyebaran virus corona

"Apakah orang-orang ini tidak sadar alasan Starbucks tutup adalah supaya orang tidak berkumpul di dekat toko mereka?"

"Aku tahu toko akan ditutup sehingga orang ingin pergi ke sana, tapi ayolah, kita harus memahami keseriusan situasi saat ini."

"Sejak kapan Jepang jadi seperti ini?"

Demikian keluhan warganet melihat postingan akun @iiiiikasu.

Sementara banyak orang frustasi akan perilaku orang yang tidak memperhatikan imbauan pemerintah, pemerintah Jepang sendiri tidak memiliki kekuatan untuk memaksa orang tetap tinggal di rumah.

Bahkan setelah mereka menyatakan keadaan darurat yang mulai berlaku pada 7 April 2020.

Sebelum mengumumkan kondisi darurat tersebut, pemerintah Jepang hanya meminta masyarakat bepergian keluar pada malam hari dan akhir pekan, bukannya meminta mereka tetap di rumah sepanjang waktu.

Physical distancing dan rekomendasi untuk tetap menjaga jarak dua meter disebutkan oleh pemerintah Jepang baru-baru ini saja.

Maka dari itu, tidak heran kalau banyak masyarakat yang akhirnya bingung tentang apa yang harus mereka lakukan di tengah krisis kesehatan seperti ini.

Starbucks AS dan Kanada Hanya Layani Penjualan Take Away, Bagaimana dengan Starbucks Indonesia?

Kamu Wajib Tahu, Ini Alasan Ukuran Gelas Starbucks Bukan Small, Medium, dan Large

Gokon, Tradisi Cari Jodoh di Jepang Lewat Kencan Buta

9 Spot Instagramamble di Tokyo Jepang, Nikmati Ketenangan di Lembah Todoroki

TribunTravel/rizkytyas