TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali menjalani sejumlah ritual untuk upaya menyucikan diri.
Beragam tradisi pun digelar dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tersebut.
Tradisi-tradisi ini sudah digelar turun temurun dari zaman dahulu dan dipercaya memiliki makna tersendiri.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beragam tradisi menarik yang digelar saat Hari Raya Nyepi.
1. Omed-omedan
Omed-omedan menjadi satu tradisi unik yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali usai merayakan Hari Raya Nyepi.
Tidak hanya unik, tradisi omed-omedan ini ternyata sudah ada sejak lama sekitar abad ke 17, namun sempat ditiadakan selama puluhan tahun.
• Sebelum Liburan ke Bali saat Nyepi, 7 Hal Penting Ini Perlu Kamu Ketahui
Dilansir TribunTravel dari Tribun Bali, Kamis (5/3/2020), tradisi omed-omedan dilaksanakan oleh masyarakat Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan, Denpasar Selatan.
Tradisi omed-omedan dilakukan oleh sekelompok pemuda dan pemudi berusia 17 hingga 30 tahun yang belum menikah dengan saling tarik-menarik, memeluk dan mencium pipi.
Menurut cerita yang ada, tradisi ini pernah ditiadakan, namun secara tiba-tiba di tengah desa muncul dua ekor babi hutan yang saling bertarung.
Masyarakat setempat menganggap hal ini sebagai pertanda buruk, sehingga sesepuh desa segera memanggil kembali para muda-mudi untuk berkumpul dan melakukan tradisi omed-omedan.
2. Pawai Ogoh-ogoh
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Ogoh-ogoh sendiri menurut para masyarakat Bali ialah penggambaran hal-hal buruk yang ada di dalam diri manusia, yang diwujudkan dalam berbagai wujud raksasa jahat.
Nama ogoh-ogoh berasal dari Bali "ogah-ogah" yang berarti "mengguncang" dan mewakili kejahatan yang perlu dijauhkan dari manusia.
Setiap tahunnya, ratusan ogoh-ogoh akan diarak dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
Masyarakat Banjar Bali yang ikut dalam pawai itu akan menggerakkan ogoh-ogoh tersebut agar terlihat seperti bergerak dan menari.
Setelah tiba di akhir rangkaian acara pawai tersebut, ogoh-ogoh akan dibakar.
Hal tersebut merupakan simbol upaya manusia dalam menghilangkan sifat buruk yang ada di dalam diri.
3. Upacara Melasti
Dua hari sebelum hari Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti.
Pada saat pelaksanaan Upcara Melasti ini, para umat Hindu Bali akan melaksanakan sembahyang di laut.
Saat menuju ke laut, umat Hindu Bali juga mengarak sarana persembahan dari pura ke pantai.
Di selatan Bali, salah satu pantai yang bisa dikunjungi untuk melihat prosesi ini adalah Pantai Sanur.
Sedangkan untuk di sisi timur, para wisatawan bisa menyaksikan upacara tersebut di Pantai Candidasa atau Pantai Klotok.
4. Mesabatan atau ritual perang api
Tradisi unik ini rutin digelar sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi.
Sebelum mengawali ritual perang api, pemangku adat setempat melakukan doa dan sembahyang di dalam pura.
Kemudian prosesi dilanjutkan dengan memercikan air atau tirta suci kepada para peserta yang akan mengikuti ritual itu.
Pelaksanaan ritual perang api dimulai pada masa pergantian waktu antara senja menuju malam saat matahari benar-benar tenggelam.
Tujuan dari ritual Mesabatan ini adalah untuk mengusir segala energi negatif dari kumpulan roh jahat yang ada di sekitar desa guna menghindari mala petaka dan bencana bagi para warga desa adat.
5. Mebuug-buugan
Tradisi Mebuug-buugan merupakan permainan rakyat dengan menggunakan media lumpur yang memiliki filosofi berkaitan dengan Hari Raya Nyepi.
Mebuug-buugan diambil dari kata “buug” yang berarti tanah atau lumpur dalam bahasa Bali.
Setiap perayaan Hari Raya Nyepi, tradisi ini digelar oleh warga Desa Adat Kadonganan, Kuta, Badung, Bali.
Bagi warga yang mengikuti tradisi Mebuug-buugan ini, akan melumuri seluruh badan mereka dengan lumpur.
Para peserta Mebuug-buugan akan berperang bersama-sama menggunakan media lumpur.
Mereka akan saling melempar dalam suasana keceriaan dan kebersamaan.
Setelah mengotori diri mereka dan berperang dengan media lumpur, para peserta akan berjalan bersama-sama menuju pantai untuk membersihkan diri.
• 8 Fakta Hari Raya Nyepi, Mulai dari Pantangan hingga Banyaknya Promo Hotel
• Ayam Betutu dan 5 Kuliner Khas Bali yang Selalu Tersaji Saat Hari Raya Nyepi
• Akibat Virus Corona, Tak Ada Pawai Ogoh-ogoh di Bali Saat Nyepi
• Terbaru! Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditutup 24 Jam saat Hari Raya Nyepi 2020
• Sambut Nyepi 2020, Operasional Bandara Ngurah Rai Bali Dihentikan Sementara
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)