Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Fakta Hari Raya Nyepi, Mulai dari Pantangan hingga Banyaknya Promo Hotel

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Hindu melaksanakan persembahyangan di Pura Sakenan, Denpasar, Sabtu (5/1/2019).

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Nyepi diperingati umat Hindu pada 25 Maret 2020.

Hari Raya Nyepi merupakan perayaan tahun baru bagi umat Hindu yang didasarkan pada penanggalan atau kalender Saka.

Tidak hanya sarat akan makna, Hari Raya Nyepi ternyata juga memiliki beberapa fakta unik yang jarang diketahui orang.

Berikut delapan fakta unik tentang Hari Raya Nyepi.

1. Empat pantangan penting

Krama Desa Adat Peguyangan Melaksanakan Melasti di pantai Padang Galak, Denpasar, Bali, Jumat (24/3/2017) pagi. (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Empat pantangan ini di antaranya, amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api) dan amati lelangunan (tidak bersenang-senang).

Ayam Betutu dan 5 Kuliner Khas Bali yang Selalu Tersaji Saat Hari Raya Nyepi

Perlu diketahui, empat pantangan ini tidak hanya dilakukan umat Hindu dan masyarakat Bali saja, tetapi para wisatawan yang ada di Bali juga wajib mengikutinya.

2. Jalanan super lengang

Saat Hari Raya Nyepi, traveler akan menemukan banyak jalanan lengang karena tidak ada satupun kendaraan yang lewat.

Hanya ada pecalang yang lalu lalang dan berpatroli di jalanan serta mobil ambulans yang beroperasi.

Selain motor dan mobil, aktivitas di bandara, tol, terminal, hingga pelabuhan pun diberhentikan pada Hari Nyepi.

3. Hari bebas polusi

Seorang umat Hindu sedang melaksanakan sembahyang di Griya Batur Giri Murti, Banjar Gelogor, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Rabu (5/4/2017). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Fakta unik tentang perayaan Hari Raya Nyepi berikutnya yakni menjadi Hari Bebas Polusi.

Pasalnya saat perayaan ini berlangsung tak ada satupun kendaraan yang berlalu lalang di jalanan.

4. Langit bertaburan bintang

Halaman
123