Begunkodor adalah desa kecil, dan hilangnya stasiun pada 1967 menciptakan kesulitan besar bagi penduduk desa yang ingin bepergian. 
Stasiun ini dibuka kembali pada 2009, setelah penduduk setempat meminta kepada pejabat untuk metode transportasi yang dapat diandalkan di dalam dan di luar desa.

Kesulitan di Begunkodor Station dimulai pada 1967, ketika seorang karyawan menyaksikan penampakan seorang wanita mengenakan sari putih saat berpatroli di stasiun.

Diperkirakan bahwa roh itu berasal dari seorang wanita yang terbunuh dalam kecelakaan kereta api.

Karyawan stasiun sangat ketakutan dengan penampakan hantu dan beberapa minggu kemudian dia tiba-tiba meninggal.

Kematiannya yang tak terduga ditambah dengan penampakan hantu oleh karyawan lain segera mengakibatkan staf meninggalkan stasiun, menolak bekerja di tempat yang tampaknya semakin menyeramkan.

Ketika stasiun dibuka kembali pada 2009, pejabat kereta api membantah keberadaan hantu itu, menyatakan bahwa ada masalah dengan beberapa model kereta baru yang berjalan di jalur sempit di Begunkodor.

Mereka juga mengklaim bahwa kisah hantu diciptakan oleh staf, yang tidak senang ditugaskan ke lokasi yang terpencil.

Mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa kombinasi kereta api baru dan karyawan yang tidak puas mengakibatkan ditinggalkannya stasiun.

• Liburan Artis - Bulan Madu ke Italia, Rezky Aditya Kehilangan Tas di Stasiun Kereta

• 4 Stasiun Kereta Api Ganti Nama, Stasiun Karangasem jadi Banyuwangi Kota

• Cara Boarding di Stasiun Kereta Api, Jangan Lupa Bawa KTP

• 7 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Penumpang saat Boarding di Stasiun Kereta Api

• Daftar Ruang Tunggu di Stasiun Kereta Api, termasuk Stasiun Gambir dan Pasar Senen

TribunTravel/Ambar Purwaningrum