Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Tempat Wisata di Jogja dengan Spot Foto Klasik, Benteng Vredeburg hingga Situs Warungboto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museum Benteng Vredeburg

Di dalamnya, pengunjung tidak sekadar melihat koleksi benda purbakala, tetapi juga menikmati benda-benda itu secara langsung melalui teknologi Augmented Reality (AR).

HOJ memiliki koleksi benda purbakala masa prasejarah sampai kerajaan-kerajaan lama, seperti Tarumanegara, Majapahit, Demak Bintaro, Cirebon, dan Mataram Islam.

Teknologi AR memungkinkan pengunjung melihat langsung secara detail benda-benda koleksi itu.

Penasaran ingin kesana? HOJ buka dari jam 09.00-18.00 dengan biaya masuk Rp 30 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp 50 ribu untuk wisatawan mancanegara.

7. Studio Alam Gamplong, Wisata Mesin Waktu Abad 16

Studio Alam Gamplong di Moyudan, Sleman (TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando)

Jika Anda menganggap wisata di Yogyakarta sebagian besar berupa wisata alam, Anda tak sepenuhnya salah. Namun, ada juga wisata budaya yang hanya dimiliki Yogyakarta, seperti Studio Alam Gamplong.

Studio ini terletak di Sumberrahayu, Moyudan, Dukuh, Sumberrahayu, Sleman. Dibangun diatas lahan dua hektar pada tahun 2017, tempat ini digunakan untuk keperluan shooting film 'Sultan Agung The Untold Story'.

Namun, kini, tempat tersebut bisa dinikmati oleh para wisatawan yang ingin merasakan kehidupan di zaman dulu.

Bagi yang tidak ingat, film Sultan Agung merupakan film bergenre drama kolosal yang bercerita tentang perjuangan Sultan Agung, film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Berbagai macam bangunan semi permanen yang mencerminkan kehidupan Bangsa Indonesia pada abad ke 16 dan 17 berdiri di kawasan ini, mulai dari Gerbang Keraton Karta Kerajaan Mataram, Pendopo Alit Keraton Karta, Pendopo Ageng Keraton Karta, Benteng Holandia atau Batavia, Kawasan Kampung Mataram, hingga Kampung Pecinan. 

Bangunan–bangunan tersebut menjadi daya tarik utama dari tempat ini, nuansa Indonesia pada abad 16 & 17 an mejadi background foto yang menarik, selain itu masih banyak lagi properti dan bangunan indonesia Tempoe Doeloe yang bisa dijadikan sebagai spot foto menarik.

Selain dijadikan tempat syuting film Sultan Agung, film Bumi Manusia yang baru-baru ini booming juga syuting di sini.

Tak heran, tempat ini menjadi lebih ramai. Gamplong Studio Alam dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 Wib.

Sedangkan tiket masuknya sendiri, wisatawan hanya akan ditarik biaya seikhlasnya pada kotak sumbangan dana kebersihan.

Namun jika membawa kamera, wajib merogoh kocek antara Rp5.000 hingga Rp10.000 guna menebus permit card, semacam bukti izin untuk memotret.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gamplong Studio melalui kota dapat menuju arah Barat. Dari titik 0 kilometer, kamu bisa menuju arah Barat lurus. Ikuti jalan utama hingga akhirnya sampai di Jalan Wates.

Dari Jalan wates KM 15 tepatnya di pertigaan Klangon belok ke kanan lurus hingga akhirnya menyeberangi jembatan rel kereta api kemudian belok kiri.

Ikuti jalan tersebut hingga akhirnya melihat sebuah lapangan. Ambil jalan sebelah kiri kurang lebih 300 meter. Dari titik itu, Anda akan menemukan Studio Alam Gamplong.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

5 Hotel Bintang 4 di Jogja dengan Fasilitas Kolam Renang untuk Liburan Nyepi

Hotel Bintang 5 di Jogja Tawarkan Harga Inap Mulai Rp 400 Ribuan, Simak Fasilitas Mewahnya

Cegah Virus Corona, 8 Candi di Jogja Ditutup 14 Hari

5 Warung Makan Tradisional di Jogja yang Harus Dicoba, Ada Kopi Klotok hingga Bakmi Jowo Mbah Gito

Rekomendasi Hotel Murah di Jogja, Tarif di Bawah Rp 50 Ribuan per Malam

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Rekomendasi 7 Tempat Wisata Dengan Spot Foto Bergaya Klasik, Bukti Jogja Selalu Istimewa