Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jaja Laklak di Gunung Sanghyang Panjer, Kudapan Murah Meriah Khas Bali yang Wajib Dicoba

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jaja laklak di warung Laklak ‘Laku 168’ di Jalan Gunung Sanghyang, Panjer, Denpasar, Bali, Jumat (13/3/2020)

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika traveler sedang berkunjung ke Bali, jangan luput untuk menikmati jajanan tradisionalnya yang hanya dijual di Bali.

Jajanan tradisional tersebut adalah Jaja Laklak.

Jajanan imut yang biasanya berwarna putih atau hijau ini memang wajib dicicipi selagi traveler berada di Bali.

Jaja Laklak ini memiliki bentuk melingkar dengan diameter 3 sentimeter.

Jaja Laklak sangat mudah ditemui, misalnya di pasar tradisonal, di pedagang pinggir jalan, ataupun di warung jaja laklak yang juga menjamur di Bali.

Hotel di Jimbaran Bali Ini Bantah Jadi Lokasi Menginap Turis yang Positif Corona

Nah, salah satunya bisa membeli Jaja Laklak ‘Laku 168’ di Jalan Gunung Sanghyang, Panjer, Denpasar, Bali.

Laklak ‘Laku 168’ buka setiap hari mulai pukul 05.00 Wita hingga 17.00 Wita.

Di warung sederhana tepat di kiri jalan traveler bisa menikmati gurihnya jaja laklak hanya dengan Rp 5 ribu per porsi yang berisikan 5 buah laklak.

Jaja Laklak berbahan dasar tepung beras, santan, air daun suji dan sedikit garam yang kemudian dicetak menggunakan cetakan serabi dari tanah liat.

Dalam penyajiannya, jaja laklak biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah.

Agar lebih nikmat, traveler bisa menikmatinya sembari menyeruput kopi atau teh hangat. (*)

Imbauan PHDI Bali Terkait Pelaksanaan Melasti dan Pengarakan Ogoh-Ogoh Nyepi Saka 1942

5 Fakta Ogoh-ogoh, Seni Patung yang Dipamerkan Saat Hari Raya Nyepi di Bali

4 Nasi Campur Ayam Pelalah Enak di Bali, Wajib Coba Hidangan Warung Men Weti yang Legendaris

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Laklak "Laku 168" di Gunung Sanghyang Panjer, Kudapan Murah Meriah Khas Bali yang Wajib Dicicipi